kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   23.000   1,19%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Jokowi: Jangan hanya terpukau pada pasar AS, China


Kamis, 05 Januari 2017 / 13:12 WIB
Jokowi: Jangan hanya terpukau pada pasar AS, China


Reporter: Agus Triyono | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Presiden Joko Widodo memerintahkan para menterinya, khususnya yang bergerak di sektor perdagangan untuk menggenjot kinerja ekspor. Darmin Nasution, Menko Perekonomian mengatakan, dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istaana Bogor Rabu (4/1) mengatakan, Jokowi memerintahkan agar berbagai upaya bisa dilakukan agar kinerja ekspor, walaupun ekonomi global sedang lesu, bisa digeber.

"Cari pasar baru, jangan hanya terpukau pada Amerika, China," kata Darmin di Istana Bogor, Rabu (4/1).

Jokowi kata Darmin mengatakan, masih ada pasar ekspor potensial yang selama ini belum tergarap dan bisa dimaksimalkan oleh Indonesia. Mereka antara lain; India, Afrika dan Alzazair dan Nigeria.

"Mereka juga pasar besar, apalagi penduduknya lebih dari 50 juta," katanya.

Pasar potensial

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita segera mengintip potensi pasar ekspor baru. Menurutnya, Afrika, India, Pakistan, Srilanka, Amerika Latin, Rusia, serta negara pecahan Uni Soviet menjadi pasar potensial.

(Baca: Dongkrak kinerja dengan sasar pasar ekspor baru

Meski begitu, pemerintah tetap mempertahankan pasar tradisional yang sudah ada, seperti Eropa, AS, China, dan Jepang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×