kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Jokowi jadi presiden, Mega tetap akan ikut campur


Kamis, 03 April 2014 / 20:32 WIB
Jokowi jadi presiden, Mega tetap akan ikut campur
ILUSTRASI. Rekomendasi teknikal untuk hari ini (11/11)


Sumber: TribunNews.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sikap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang selalu manut kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dinilai menunjukkan bahwa mantan Wali Kota Solo itu tak akan pernah lepas dari titah Megawati.

Belum lama ini, Jokowi juga membela kebijakan Megawati yang menjual aset negara seperti Indosat, kapal tanker VLCC Pertamina, atau gas Tangguh dengan harga murah ke China saat menjabat sebagai Presiden.

Mengenai hal tersebut, pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing mengatakan tak ada jaminan bila Jokowi jadi Presiden maka akan lepas dari pengaruh Megawati Soekarnoputri.

Sebab menurutnya, Jokowi dibesarkan dari kultur budaya Jawa dan menjunjung tinggi ewuh pakewuh (sungkan).

"Saya berpendapat bahwa aspek budaya mempengaruhi perilaku manusia, termasuk perilaku pengambilan keputusan bila Jokowi jadi Presiden. Jokowi dibesarkan oleh budaya-budaya Jawa dan sungkan terhadap sesuatu, terlebih Megawati," ujar Emrus saat dihubungi, Kamis (3/4/2014).

Ditegaskannya, tak ada jaminan bila Jokowi jadi capres maka saat mengambil kebijakan bisa lepas dari bayang-bayang Megawati. Terlebih, kata Emrus, Jokowi sering mengulang-ulang kata-kata terserah ibu atau terserah Ketua Umum.

"Sangat besar kemungkinan Jokowi tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh Megawati. Andaikan Megawati tak memberikan mandat, Jokowi tak akan jadi capres," paparnya.

"Megawati akan menjadi orang yang mendikte. Tetapi untuk menjaga itu, Megawati menggunakan pendekatan komunikasi yang high konteks. Pendekatan level tinggi. Tetapi apapun yang dikatakan Megawati, amat sulit bagi Jokowi untuk menolak," imbuhnya. (Danang Setiaji Prabowo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×