kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Jokowi: Interupsi di paripurna DPRD DKI itu biasa


Rabu, 22 Januari 2014 / 19:53 WIB
Jokowi: Interupsi di paripurna DPRD DKI itu biasa
ILUSTRASI. Pengunjuk rasa di Lapangan Kemerdekaan di Kolombo, Sri Lanka, Senin (4/4/2022). REUTERS/Dinuka Liyanawatte


Sumber: TribunNews.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengungkapkan, adanya interupsi dalam rapat paripurna DPRD DKI pengesahan Rancangan APBD tahun 2014 sudah biasa terjadi.

"Dalam demokrasi itu biasa," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi usai rapat paripurna yang digelar di Gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (22/1/2014).

Jokowi mengatakan, meski ada interupsi, namun yang terpenting adalah hasil akhir dari rapat tersebut, bahwa Rancangan APBD 2014 dengan nominal anggaran sebesar Rp 72 triliun telah disetujui oleh Dewan.

"Ini kan nanti tinggal diserahkan ke Kementerian Dalam Negeri. Setelah ditandatangani, baru bisa dikerjakan," ucap mantan Walikota Solo ini.

Seperti diberitakan sebelumnya, Rapat Paripurna Pengesahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta tahun 2014 yang digelar hari ini, Rabu (22/1/2014) diwarnai interupsi dari seorang anggota Komisi B DPRD DKI, Ridho Kamaludin.

"Yang saya pertanyakan jadi catatan di dalam rapat Paripurna soal penambahan," ujar Ridho dalam Rapat Paripurna yang digelar di DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Ridho mempertanyakan adanya penambahan anggaran dari Rp 69 triliun menjadi Rp 72 triliun dalam APBD tahun 2014. Menurutnya, tidak dijelaskan penambahan sebesar Rp 2,5 triliun dari mana.

"Rp 2,5 Triliun apakah itu Silpa (Sisa Lebih Penggunaan Anggaran) atau itu dari alokasi tambahan subsidi. Coba dijelaskan, kami kan dewan memutuskan dengan catatan itu tidak enak," kata Ridho dari Fraksi PPP.

Sementara, Ketua DPRD DKI Jakarta, Ferrial Sofyan menjelaskan, bahwa penambahan tersebut bukanlah dari Silpa. (Imanuel Nicolas Manafe)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×