kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,64   6,79   0.75%
  • EMAS1.395.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Jokowi: Insya Allah 26 Agustus 2023 LRT Beroperasi


Jumat, 11 Agustus 2023 / 05:19 WIB
Jokowi: Insya Allah 26 Agustus 2023 LRT Beroperasi
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (tengah) bersama para artis memasuki stasiun untuk menaiki LRT Jabodebek menuju Stasiun Dukuh Atas di Stasiun Jatimulya, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (10/8/2023). Presiden Joko Widodo menyatakan LRT Jabodebek akan beroperasi pada 26 Agustus mendatang. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

LRT JABODEBEK - Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis LRT Jabodebek bisa beroperasi akhir bulan ini. Hal tersebut Jokowi ungkapkan saat meninjau lintas raya terpadu (LRT) Jabodebek dari Stasiun Jati Mulya, Bekasi, Jawa Barat pada Kamis (10/8/2023). 

Melansir laman Infopublik.id, Jokowi mengatakan, pengecekan berjalan dengan lancar moda transportasi massal tersebut diharapkan dapat beroperasi pada akhir bulan Agustus 2023.

“Kemungkinan, insyaallah 26 Agustus (dapat beroperasi),” ujar Presiden. 

Dia menambahkan, peninjauan kali ini untuk memastikan kesiapan sistem LRT, salah satunya terkait kesesuaian pemberhentian gerbong kereta di setiap stasiun.

“Jadi ingin melihat lagi, mencoba lagi LRT kita. Kemarin kan ada perlu penyesuaian di sistem. Saya lihat sekarang ini, tadi saya cek di beberapa stasiun, sudah pas. Ini, cek sekali lagi, bagus,” kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi kembali menekankan pentingnya aspek keamanan dan keselamatan dalam pengoperasian LRT.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ajak Dubes ASEAN dan Mitra Naik MRT

“Yang paling penting, diutamakan keamanan dan keselamatan,” tegas Kepala Negara.

Terkait penetapan tarif untuk LRT, Presiden menyampaikan bahwa pemerintah akan memberikan subsidi sehingga dapat menarik minat masyarakat untuk menaiki transportasi massal ini.

“Baik yang namanya kereta bandara, baik yang namanya Trans Jakarta, baik yang namanya KRL, baik yang namanya kereta api, baik yang namanya LRT, baik yang namanya MRT, baik yang namanya kereta cepat, semuanya harus ada subsidinya. Karena itu bisa menarik orang dari mobil pribadi masuk ke moda transportasi massal,” ujar Presiden Jokowi.

Mengutip Setkab.go.id, Jokowi juga meyakini, jika masyarakat beralih dari moda transportasi pribadi ke transportasi massal LRT maka akan mengurangi tingkat kemacetan, utamanya di wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek).

Baca Juga: Ini Bantahan Menteri Basuki Soal Longspan LRT Jabodebek yang Disebut Salah Desain

“Kerugian kita per tahun itu hampir Rp 100 triliun karena kemacetan di Jabodetabek dan Bandung, setiap tahun merugikan hampir Rp 100 triliun dan ini memang harus diatasi karena secara makro ekonomi merugikan negara besar sekali,” ujarnya.

Selain LRT, kata Presiden, pemerintah juga tengah menggenjot moda transportasi massal lainnya untuk segera dioperasikan, yakni Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Presiden Jokowi berharap moda transportasi massal tersebut bisa dioperasikan pada bulan September sehingga bisa menjadi bagian dari solusi mengurangi kemacetan maupun polusi.

“Kereta cepat mungkin kita akan coba lagi di September. Begitu siap semuanya juga segera dioperasikan. Makin cepat dioperasikan makin baik. Karena kita tahu tiap hari kita ini menghadapi kemacetan, tiap hari kita juga menghadapi polusi,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×