Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kunci pengelolaan ekonomi yang baik di tingkat daerah, baik kabupaten, kota, hingga provinsi berpatok pada dua hal penting, yaitu: pertumbuhan ekonomi dan inflasi.
"kondisi perekonomian Indonesia saat ini masih dapat terbilang baik dibandingkan dengan ekonomi negara-negara lain," ungkapnya dalam sambutan Rapat Koordinasi Nasional dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Grand Shahid Jaya, Kamis (27/7).
Jokowi mengklaim, Indonesia sudah mulai masuk era inflasi rendah. Data 2015 menunjukkan inflasi di kisaran 3,35%, kemudian tahun 2016 inflasi di kisaran 3,02% dan hingga kuartal I 2017, inflasi masih berada di kisaran 4%.
"Dengan keadaan global yang masih sangat berat dan semua negara mengalami tekanan pertumbuhan ekonomi, tapi negara kita di G-20 berada pada tiga besar pada pertumbuhan ekonomi terbaik, di bawah India dan China. Hal ini patut kita syukuri," katanya.
Pertumbuhan ekonomi tersebut sangat begantung kepada konsumsi masyarakat dan belanja pemerintah. Oleh sebab itu, daya beli masyarakyat harus dijaga stabil dan belanja pemerintah harus hati-hati. Menurut Jokowi, pemerintah masih sering terlambat mengeluarkan APBD.
"Daya beli masyarakat dan inflasi dijaga dengan memastikan stok produksi bahan pangan yang cukup. Daerah yang berlebihan pasokan bisa mendistribusikan pada daerah yang kekurangan pasokan," tutur Jokowi.
Selama ini, inflasi di masyarakat sebagian besar dipengaruhi oleh tingginya harga bahan pangan, terutama volatile food. Rapat koordinasi nasional merupakan acara tahunan. Pada tahun ini seluruh gubernur atau perwakilannya dari 34 provinsi di seluruh Indonesia turut hadir dalam acara ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News