kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Jokowi Dorong Negara G7 Investasi Sektor Energi Bersih di Indonesia


Senin, 27 Juni 2022 / 23:22 WIB
Jokowi Dorong Negara G7 Investasi Sektor Energi Bersih di Indonesia
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbincang dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden AS Joe Biden


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak negara-negara G7 untuk berkontribusi memanfaatkan peluang investasi di sektor energi bersih di Indonesia.

“Terutama peluang investasi di sektor energi bersih di Indonesia, termasuk pengembangan ekosistem mobil listrik dan baterai litium,” kata Jokowi dalam keterangan resmi, Senin (27/6).

Indonesia memiliki potensi besar sebagai kontributor energi bersih, baik di dalam perut bumi, di darat, maupun di laut.

Untuk memaksimalkan potensi tersebut, tentunya diperlukan investasi besar dan teknologi rendah karbon untuk mendukung transisi menuju energi bersih yang cepat dan efektif.

Jokowi mengatakan, Indonesia membutuhkan setidaknya US$25-30 miliar untuk transisi energi delapan tahun ke depan.

Baca Juga: Hadiri KTT G7, Indonesia Terus Dorong Upaya Perdamaian di Ukraina

"Transisi ini bisa kita optimalkan sebagai motor pertumbuhan ekonomi, membuka peluang bisnis, dan membuka lapangan kerja baru,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Ia menyampaikan bahwa di Indonesia dan juga di negara-negara berkembang lainnya, risiko perubahan iklim sangat nyata apalagi Indonesia adalah negara kepulauan dengan 17.000 pulau.

Risikonya bukan hanya mengganggu kesehatan, tetapi juga membuat petani dan nelayan dalam kesulitan.

“Dukungan semua negara G7 di Presidensi Indonesia di G20 sangat kami harapkan. Sampai bertemu di Bali," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×