kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Jokowi diprotes pengemudi teladan se-Jakarta


Jumat, 01 November 2013 / 16:25 WIB
Jokowi diprotes pengemudi teladan se-Jakarta
ILUSTRASI. Tanda Anda Harus Segera Mulai Diet. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)


Sumber: Kompas.co | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sebutan sopir yang dilontarkan Gubernur DKI Joko Widodo kepada pengemudi transportasi umum diprotes oleh Dedi Sumantri. Dedi adalah pengemudi yang dinobatkan Dinas Perhubungan DKI sebagai pengemudi teladan.

"Kami ingin menaikkan harkat martabat pengemudi. Tapi, tadi Pak Jokowi memanggil kami sopir. Saya minta tolong Pak, ke depan, Bapak sebut kami ini sebagai pengemudi, bukan sopir," ujarnya di sela acara pemilihan pengemudi teladan serta pelajar pelopor keselamatan di Terminal Pasar Minggu, Jumat (1/11/2013).

Sebutan sopir dianggap Dedi memiliki konotasi negatif daripada pengemudi. Perbedaan mendasar antara sebutan sopir dan pengemudi, lanjutnya, berkiblat kepada perilaku dalam berlalu lintas.

Sopir dianggap berperilaku berlalu lintas semaunya, sedangkan pengemudi lebih identik pada suatu profesi yang profesional.

"Sopir itu artinya negatif. Artinya kan suka mampir. Mampir di pinggir jalan, enggak tertib. Kalau pengemudi, itu profesional. Tahu aturan, tahu halte di mana, tahu berhentinya di mana," tuturnya.

Jokowi hanya tertawa mendengar protes yang dilancarkan Dedi. Jokowi tampak tidak menanggapi serius pernyataan itu.

Sebelumnya, Dishub DKI menggelar ajang pemilihan pengemudi teladan serta pelajar pelopor keselamatan berkendara di Jakarta. Hasilnya, terpilihlah 10 orang pengemudi transportasi umum teladan dan 10 orang pelajar yang menjadi pelopor keselamatan berkendara.

Dari 10 orang pengemudi yang terpilih, tidak ada yang mewakili pengemudi metromini, kopaja, atau mikrolet. Diketahui, 10 pengemudi tersebut terdiri dari 2 pengemudi transjakarta dan 8 pengemudi taksi. (Fabian Januarius Kuwado/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×