Reporter: Agus Triyono | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Presiden Joko Widodo diminta segera menetapkan nama menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) definitif. Kurtubi, Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Nasdem mengatakan, langkah cepat harus segera diambil oleh Jokowi, mengingat, sektor energi dan sumber daya mineral merupakan sektor strategis.
Selain itu, sektor tersebut saat ini juga sedang banyak dirundung masalah. Menurutnya, membiarkan kursi menteri ESDM dijabat oleh pelaksana tugas dalam waktu yang lama justru akan merugikan negara. "Pelaksana tugas itu kewenangannya terbatas, ESDM itu banyak masalah yang harus ditangani, listrik, migas. Itu butuh menteri definitif," katanya kepada KONTAN, Senin (3/10).
Serupa dengan Kurtubi, Komaidi Notonegoro, pengamat energi dari Reforminer mengatakan, membiarkan kursi menteri ESDM terlalu lama dipegang oleh pelaksana tugas, apalagi pada saat bersamaan pejabat tersebut juga sedang menjabat menteri koordinator kemaritiman, juga akan membuat jalannya kebijakan di sektor energi dan sektor lain yang dikoordinasikan menteri tersebut tidak maksimal.
"Ini karena konsentrasi pasti pecah," katanya.
Posisi menteri ESDM sejak Agustus lalu dijabat oleh pelaksana tugas, yang juga Menko Kemaritiman, Luhut Pandjaitan. Kekosongan tersebut terjadi setelah Presiden Jokowi memberhentikan dengan Archandra Tahar dari posisi menteri ESDM.
Archandra yang baru dua minggu menjadi menteri ESDM diberhentikan terkait status kewarganegaraan ganda; Indonesia dan Amerika. Setelah posisi menteri ESDM kosong, sejumlah nama digadang menjadi menteri ESDM.
Nama-nama yang beredar antara lain anggota Komisi VII DPR Satya W Yudha, Sekjen Kementerian ESDM Teguh Pamudji, dan Ardian Negkoda, seorang profesional pemenang penghargaan Society of Petroleum Engineers 2015 dalam proyek pembangunan fasilitas dan konstruksi minyak di Abu Dhabi dan penghargaan Gas Processor Association Annual Technical Conference, San Francisco.
Terserah Jokowi
Komaidi mengatakan,calon- calon menteri ESDM yang mengemuka tersebut memiliki keunggulannya dan kelebihannya masing- masing. "Tidak dalam posisi saya menilai mampu tidak, semua silahkan presiden yang memilih," katanya.
Sementara itu Kurtubi berharap, Jokowi bisa memilih menteri ESDM yang nasionalis dan tahu ilmu migas. "Supaya tidak mudah dibohongi bawahan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News