kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Jokowi diminta mundur jika maju capres


Minggu, 23 Maret 2014 / 20:00 WIB
Jokowi diminta mundur jika maju capres
ILUSTRASI. Cara transfer data WhatsApp dari Android ke iPhone.


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Asnil Amri

JAKARTA.  Pencalonan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (capres) oleh Partai PDI Perjuangan (PDIP) masih menuai kontroversi. Belakangan, tuntutan Jokowi mundur sebagai gubernur mulai disuarakan.

Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Arbi Sanit, mengatakan, jika Jokowi maju sebagai capres, maka ia harus ikut aturan, yaitu cuti atau non aktif dari pekerjaan. Namun secara etika, langkah yang benar adalah mundur.

"Pejabat yang mencalonkan diri sebagai capres atau caleg, etikanya harus mundur. Karena kalau mereka tidak mundur itu sama saja dengan memperjudikan jabatannya, tidak mau ambil resiko. Kalau bisa lolos baru mundur, tapi kalau tidak lolos jabatan dilanjutkan lagi," kata Arbi, Minggu, (23/3).

Arbi Sanit sangat tidak setuju jika ada pejabat yang dicalonkan menjadi presiden atau caleg mengambil cuti. Sebab mekanisme cuti menurutnya adalah peraturan yang dibuat pejabat untuk melindungi kepentingan mereka sendiri. "Ini adalah permainan dari para elit politik, sehingga mereka bisa mengejar kekuasaan yang lebih tinggi,” pungkas Arbi Sanit.

Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina, Hendry Satrio mengatakan dengan bersedianya Jokowi dicalonkan sebagai presiden, itu artinya Jokowi sudah memilih meninggalkan Jakarta. “Karena Jokowi sudah memutuskan itu, dan jika masih mencintai Jakarta, sebaiknya Jokowi mundur sebagai gubernur dari sekarang saja. Sehingga program kerja, kepemimpinan dan pembangunan Jakarta menjadi lebih efektif dan bisa dilanjutkan oleh wakil gubernur," ujar Hendry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×