kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

JK: Serbuan UKM Jepang tak akan matikan UKM lokal


Senin, 02 Februari 2015 / 16:28 WIB
JK: Serbuan UKM Jepang tak akan matikan UKM lokal
ILUSTRASI. BRI siap meningkatkan kapabilitas digital sejalan dengan transformasi yang terus dijalankan bank


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, masuknya usaha kecil menengah (UKM) asal Jepang tidak akan mematikan UKM lokal. Menurut dia, masuknya UKM Jepang justru akan mendorong UKM lokal untuk meningkatkan kualitas produksinya.

Selain itu, kata Kalla, terbuka kemungkinan terjadinya transfer ilmu dan teknologi dari pelaku UKM Jepang kepada pelaku UKM lokal.

“Justru untuk meningkatkan kualitasnya dan umumnya mereka (UKM) Jepang bekerja dengan teknologi lebih maju dari kita. Katakanlah spare part mobil, bagian-bagian tertentu dari TV dan segala macamnya tentu butuh teknologi,” kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin (2/2).

Ia juga mengatakan bahwa keberadaaan UKM Jepang di Indonesia bukan barang baru. Ada kurang lebih 1.500 pengusaha Jepang yang menurut Kalla siap untuk meningkatkan nilai investasinya di Indonesia. Pelaku UKM Jepang, kata Kalla, biasanya pengusaha yang tergolong besar menurut standar Indonesia.

“UKM Jepang di sini ya mungkin pengusaha besar juga lah, alatnya yang mungkin di bawah ya, mungkin dia bawa, teknologinya tetap bagus seperti mau bikit part-part kendaraan, itu usaha menengah itu,” sambung Kalla.

Pada akhirnya, menurut Kalla, kehadiran pelaku UKM Jepang ini bisa mengurangi impor Indonesia.

Pagi tadi, Kalla menerima kedatangan Ketua Japan Chamber of Commerce and Industry (JCII) Akio Mimura. Seusai pertemuan, Mimura mengatakan bahwa pihaknya memposisikan Indonesia sebagai salah satu basis produksi yang menjanjikan dalam rangka menjaga rantai produksi. Sebagian besar pengusaha Jepang, kata dia, berminat untuk menanamkan investasi di Indonesia.

Mimura mengatakan bahwa alasan utamanya mengirimkan delegasi ke Indonesia karena melihat jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar, yaitu lebih dari 250 juta jiwa. Selain itu, menurut dia, Indonesia tepat dijadikan basis produksi karena perekonomian kalangan menengah semakin tumbuh.

“Pendapatan perkapitanya sudah mencapai US$ 3.500,” sambung Mimura. (Icha Rastika)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×