kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

JK ingin ada "biro jodoh" mahasiswa-perusahaan


Rabu, 21 Januari 2015 / 14:51 WIB
JK ingin ada
ILUSTRASI. Berdasarkan karakter kepribadiannya, berikut ada daftar tipe dan jenis MBTI yang paling romantis.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA.  Wakil Presiden Jusuf Kalla menekankan pentingnya kerja sama erat antara perguruan tinggi dan dunia usaha. Menurut dia, kerja sama kedua pihak tersebut penting dalam meningkatkan kualitas lulusan perguruan tinggi, termasuk membangun kesiapan lulusan perguruan tinggi untuk terjun di dunia usaha.

Salah satu bentuk kerja samanya bisa dilakukan dengan menyediakan kesempatan magang di dunia industri bagi mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi.

"Dulu kita punya KKN, (singkatan dari) kuliah kerja nyata, bukan korupsi (korupsi, kolusi, dan nepotisme). Jadi, tinggal kita pilih dan arahkan yang baik, jadi saya yakin pengusaha siap untuk itu. Itu kewajiban sosial, CSR (corporate social responsibility). Jangan lupa, para pengusaha. Pengusaha bisa berkembang kalau ekonomi tumbuh dan konsumen makin banyak," kata Kalla dalam acara penandatanganan nota kesepahaman tentang pengembangan sumber daya manusia, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di lingkungan perguruan tinggi serta dunia usaha di Istana Wakil Presiden Jakarta, Rabu (21/1).

Nota kesepahaman ini ditandatangani Asosiasi Pengusaha Indonesia dengan Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi serta melibatkan forum rektor seluruh Indonesia. Kalla berharap, kerja sama melalui nota kesepahaman ini bisa terlaksana dengan baik. Ia meminta Apindo dan Kementerian Ristek serta perguruan tinggi membangun sistem semacam biro jodoh yang mempertemukan mahasiswa perguruan tinggi dengan dunia usaha.

"Sistem ini sederhana saja, semacam biro jodoh. Apindo akan membuat daftarnya, apa keperluannya, apa cirinya yang dibutuhkan. Universitas buat daftar apa kemampuan universitas itu, tinggal dipertemukan seperti biro jodoh, selesai kan?" sambung Kalla.

Diharapkan, para mahasiswa atau lulusan perguruan tinggi bisa mendapatkan kesempatan magang atau job training yang sesuai dengan bidang pendidikannya. Kalla mencontohkan penempatan mahasiswa jurusan sosial dan politik magang di partai-partai politik.

"Orang sosial politik mungkin job training-nya di partai-partai supaya jangan pecah partai itu kan, supaya memberikan pendidikan politik yang lebih baik untuk pengurus partai. Itu gunanya luar biasa," tutur Kalla, yang juga merupakan mantan Ketua Umum Partai Golkar.

Untuk lebih detailnya, pemerintah akan membuat forum yang mempertemukan BUMN dengan para rektor. Selain kerja sama untuk magang mahasiswa, dunia usaha dan dunia pendidikan tinggi bisa membangun kerja sama terkait riset.

Para pengusaha bisa melibatkan perguruan tinggi untuk melakukan riset dengan tujuan tertentu yang mendorong kemajuan usahanya. Sebaliknya, perguruan tinggi bisa menawarkan hasil riset yang mereka kembangkan kepada pengusaha.

"Bisa berarti bahwa pengusaha bekerja sama dengan perguruan tinggi, mau riset apa, tujuannya dulu dicapai. (Misalnya) saya mau suatu riset yang mengefisienkan produksi jagung, hortikultura, dan sebagainya itu. Bisa juga tentu, bagaimana perguruan tinggi mengadakan riset, kemudian menawarkan kepada dunia usaha untuk implementasinya," papar Kalla. (Icha Rastika)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×