Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie menilai Indonesia Corruption Watch tidak profesional. Hal ini terkait dengan penilaian ICW terhadap Jimly dalam pencalonan pimpinan KPK. Menurut Jimly, data yang ditunjukkan oleh ICW bukan merupakan data valid.
"ICW hanya melihat dari Google sudah dapat datanya. Kalau dia cari banyak kesalahan, lebih banyaklah," kata Jimly di DPR, Senin (16/8). Tetapi Jimly mengaku merasa tidak terganggu dengan data ICW itu karena ia percaya Panitia Seleksi Ketua KPK akan bisa memilah data dengan profesional.
Sebelumnya, seperti diketahui ICW meragukan Jimly untuk jadi bos KPK. Karena dari hasil investigasi singkat ICW Jimly pernah menerima Dana Abadi Umat (DAU) tahun 2000 untuk melaksanakan ibadah umroh. Lalu Jimly juga dikatakanjuga tidak pro pemberantasan korupsi, karena memutuskan dua judicial review untuk UU KPK dan UU Komisi Yudisial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News