kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

Jerman berniat kembali hapus utang Indonesia


Rabu, 22 September 2010 / 11:49 WIB
Jerman berniat kembali hapus utang Indonesia


Reporter: Irma Yani | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pemerintah Jerman kembali berencana menghapus utang pemerintah dengan skema pengalihan utang kepada program alias debt swap untuk keenam kalinya. Nilainya akan mencapai € 20 juta.

Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto mengungkapkan hal ini. Cuma, dia bisa membeberkan rencana itu akan terealisasi. "Prosesnya masih di sana, nanti jika sudah pasti eksekusinya baru di saya," kata Rahmat, Rabu (22/9).

Sebelumnya, Bjorn Thies, Direktur Kreditanstalt fur Wiederaufbau German Financial Cooperation, menyatakan, Pemerintah Jerman berencana menghapus lagi utang Indonesia melalui mekanisme debt swap. "Jerman menyiapkan program debt swap keenam senilai € 20 juta untuk proposal biodiversitas yang diajukan Indonesia," katanya.

Saat ini, Pemerintah Jerman telah menghapus utang Indonesia melalui mekanisme debt swap total sebanyak € 143,56 juta atau sekitar Rp 1,63 triliun. Sebanyak € 20 juta di antaranya merupakan debt dwap keempat yang baru-baru ini secara resmi disetip dari pembukuan. Nilai utang yang dihapus tersebut setengahnya harus dibelanjakan untuk program pendidikan.

Nah, Indonesia sendiri telah memenuhi ketentuan ini dengan membangun sekolah yang hancur akibat gempa bumi di Yogyakarta dan sekitarnya pada 2006. "Setelah pemotongan utang ini, sisa pokok utang pemerintah Indonesia kepada Jerman tinggal € 75 juta," ujar Suyanto, Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional, beberapa waktu lalu.

Dari total komitmen debt swap yang diberikan Pemerintah Jerman, tiga program di antaranya sudah diselesaikan Indonesia. Ketiganya adalah debt swap pertama dan kedua masing-masing senilai € 25,56 juta dan € 23 juta sudah dilaksanakan pada 2007 lalu untuk membangun 511 pusat belajar di 17 provinsi dan 100 gedung SLTP di 10 provinsi di wilayah timur Indonesia.

Debt swap ketiga senilai € 25 juta yang dipakai untuk membiayai program Kementerian Negara Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan masih berjalan. Begitu juga dengan debt swap kelima senilai € 50 juta untuk program kesehatan. Dalam debt swap kelima, Indonesia menggandeng Global Fund, lembaga yang diprakarsai mantan Sekretaris Jenderal PBB Koffi Annan, untuk program pemberantasan penyakit AIDS, Tuberculosis (TBC) dan Malaria.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×