kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jepang siap biayai empat proyek infrastruktur


Kamis, 27 Juli 2017 / 22:56 WIB


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Pemerintah Jepang menyatakan dukungannya terhadap penyediaan infrastruktur untuk mewujudkan pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Menteri Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan kedatangan Japan International Cooperation Agency (JICA) ke Indonesia pada Rabu (26/7) merupakan tindak lanjut pertemuan bilateral Kementerian PUPR dan JICA, serta Japan Global Exchange Forum for Housing, Building and Urban Development pertengahan Juli 2017 di Tokyo, Jepang.

Basuki menyatakan ada empat proyek infrastruktur yang akan dikerjakan. Keempat proyek itu adalah Mass Rapid Transport (MRT), jalan akses Pelabuhan Patimban, proyek kereta cepat di jalur utara Pulau Jawa, dan Tol Trans Sumatera.

Selain itu, JICA juga diminta oleh Presiden Jokowi untuk ikut menggarap beberapa proyek irigasi yakni Irigasi Rentang dan Irigasi Komering.

Basuki menambahkan JICA berminat pada proyek jalan akses Pelabuhan Patimban. Pelabuhan ini telah beroperasi sebagian pada Maret 2016, dan diharapkan dapat beroperasi sepenuhnya pada akhir 2017.

Untuk itu diperlukan dukungan jalan akses Pelabuhan Patimban sepanjang 8,1 km (4 lajur 2 arah) yang terhubung dengan jalan nasional Pantura dan kedepan, direncanakan akan dapat tersambung juga dengan jalan Tol Cipali (Cikampek-Palimanan).

Untuk jalan Tol Trans Sumatera, Basuki menjelaskan ruas tol Padang – Pekanbaru sepanjang 240 km layak untuk ditawarkan ke JICA. Dari Pekanbaru menuju Dumai kemudian tersambung ke ASEAN Highway di Malaysia.

Tol ini sebagai outlet langsung ke Malaysia setelah keluar dari Dumai. Pembangunan tol tersebut diperkirakan menelan biaya Rp 35 triliun yang diantaranya adalah untuk pembangunan terowongan.

Diharapkan pembangunan tol bisa segera berjalan pada 2018 dengan jangka waktu pelaksanaan selama lima tahun.

"Kami belum membahas sistem pembiayaan. Yang pasti JICA ingin jaminan dari Pemerintah RI. Nanti kita akan detilkan bersama," kata Basuki pada keterangan tertulisnya, Kamis (27/7).
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×