kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.195   57,00   0,35%
  • IDX 7.898   -32,88   -0,41%
  • KOMPAS100 1.110   -7,94   -0,71%
  • LQ45 821   -5,85   -0,71%
  • ISSI 266   -0,63   -0,24%
  • IDX30 424   -3,04   -0,71%
  • IDXHIDIV20 487   -3,38   -0,69%
  • IDX80 123   -1,10   -0,89%
  • IDXV30 126   -1,56   -1,22%
  • IDXQ30 137   -1,32   -0,96%

Jelang tahun politik, pemerintah harus perkuat stok cadangan beras


Senin, 24 September 2018 / 20:30 WIB
Jelang tahun politik, pemerintah harus perkuat stok cadangan beras
ILUSTRASI. Petani panen padi


Reporter: Annisa Maulida | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Krisis beras bisa muncul bila produksi padi terganggu karena kemarau panjang yang membuat panen terundur dan terlalu percaya pada peningkatan produksi. Di samping itu respon pemerintah juga terlambat.

Memasuki tahun politik 2019, pemerintah harus bisa mengupayakan ketahanan pangan agar tetap terjaga dengan baik. Pemerintah harus memperkuat stok cadangan beras dan penyerapan pengadaan beras.

"Jika cadangan rendah dan penyerapan pengadaan dalam negeri juga rendah, solusinya dengan impor," kata pakar beras Husein Sawit, Senin (24/9).

Husein melanjutkan, prediksinya pemerintah tetap menerapkan instrumen Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk mencapai tujuan, yaitu kebijakan beras, menangani inflasi, memperbesar cadangan pemerintah, dan memperpendek jalur pemasaran.

"Pemerintah tidak menaikkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) karena akan diikuti kenaikan harga beras yang akan menyebabkan inflasi harga pangan tinggi. Pemerintah juga diperkirakan akan tetap menargetkan pendanaan dalam negeri, dan impor beras sangat dibatasi, karena adanya hambatan politik," lanjut Husein.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×