Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau yang kerap dipanggil Buwas mengungkit masalah ketidakakuratan data pangan ketika membahas masalah ketahanan pangan bersama dengan beberapa kementerian terkait dan anggota Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).
Menurut Buwas, saat ini belum ada data pangan yang valid, khususnya neraca perberasan, yang bisa dijadikan patokan. Pasalnya, masing-masing kementerian dan lembaga tak saling bersinergi dan mengeluarkan data masing-masing.
Menurut Buwas, tanpa ada sinergi antara kementerian terkait dan tak adanya data yang valid, bisa berakibat pada pengambilan kebijakan yang tidak tepat. Hal ini pun dianggap berpengaruh pada kinerja Bulog.
“Sampai saat ini kita tidak punya data yang baik yang bisa saya pegang dan bisa saya jadikan pedoman dan panduan untuk bekerja yang benar. Jadi saya meraba-raba,” tuturnya, Senin (24/9).
Sementara itu, Buwas pun menyinggung soal serapan beras Bulog saat ini. Dia mengatakan, Bulog sudah menyerap beras dari dalam negeri sebanyak 1,4 juta ton. Sebagian dari beras ini pun sudah dikeluarkan untuk rastra, bantuan sosial, maupun operasi pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News