kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Jelang RDG BI, Begini Proyeksi Suku Bunga Acuan dari Sejumlah Ekonom


Senin, 17 Februari 2025 / 19:23 WIB
Jelang RDG BI, Begini Proyeksi Suku Bunga Acuan dari Sejumlah Ekonom
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) dijadwalkan akan mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 18 - 19 Februari 2025. Para ekonom memperkirakan kali ini, bank sentral akan menurunkan suku bunga acuannya. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Indra Khairuman | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) dijadwalkan akan mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 18 - 19 Februari 2025. Para ekonom memperkirakan kali ini, bank sentral akan menurunkan suku bunga acuannya.

Myrdal Gunarto, Global Markets Economist Maybank Indonesia, memperkirakan bahwa BI akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,50%. Menurutnya langkah ini sangat diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, mengingat penguatan nilai rupiah terhadap dolar dan inflasi yang masih rendah. 

“Masih ada ruang penurunan lebih lanjut kedepannya,” kata Myrdal kepada Kontan.co.id, Senin (17/02).

Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini (17/2), Simak Sentimennya

Di sisi lain, David Ernest Sumual, Ekonom dari Bank Central Asia (BCA), juga memproyeksikan adanya kemungkinan penurunan suku bunga sekali lagi dalam tahun ini. Namun, mengenai waktunya, menurutnya itu tergantung pada perkembangan kebijakan eksternal, terutama dari Federal Reserve (Fed) serta kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Trump.

“Tahun ini, ada potensi penurunan suku bunga mencapai 25 bps lagi,” ujar David, Senin (17/02).

Kemudian Banjaran Surya Indrastomo, Chief Economist Bank Syariah Indonesia, menyebut ruang penurunan BI Rate masih terbuka. Meskipun inflasi domestik tercatat rendah dan stabilitas nilai tukar rupiah menjadi tantangan, namun . Ia memprediksi penurunan BI Rate dapat mencapai 50 bps di sisa tahun ini, sejalan dengan proyeksi inflasi yang tendah dan perlunya dukungan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Secara timing, kita memperkirakan penurunan akan terjadi di Maret daripaada Februari, karena volatilitas rupiah masih tinggi,” jelas Banjaran, Senin (17/02).

Baca Juga: The Fed Hati-Hati, Rupiah Berisiko Melemah Lagi

Hosianna Evalita Situmorang, Ekonom dari PT Bank Danamon Indonesia, juga mendukung proyeksi penurunan suku bunga.  Ia menekankan bahwa BI perlu memangkas suku bunga menjadi 5,50% pada bulan ini, karena perlu mendukung perkonomian domestik, pentingnya langkah ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.

“Kita vote untuk cut ya ke 5,50% seiring perlunya dukungan aktivitas domestik,” tambah Hosianna, Senin (17/02).

Dengan proyeksi dari para ekonom ini, pasar kini menantikan RDG BI yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomo Indonesia. Keputusan BI terkait suku bunga acuan akan menjadi sinyal penting bagi investor dan pelaku pasar dalam merencanakan strategi mereka kedepannya.

Selanjutnya: Humpuss Maritim Internasional (HUMI) Menambah Satu Unit Kapal Oil Tanker

Menarik Dibaca: Tips Aman Lakukan Pembayaran via QRIS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×