Reporter: Leni Wandira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi memastikan bahwa stok beras Bulog aman untuk menghadapi puasa dan lebaran mendatang.
"Kami pastikan puasa dan lebaran mendatang beras itu ada dan cukup. Stok Bulog hari ini 1,4 juta ton," ucap Arief dalam keterangan resminya, Senin (19/2).
Arief bilang, ketersediaan beras di berbagai ritel modern sudah kembali seperti sedia kala. Untuk itu, masyarakat diminta tidak perlu khawatir tentang kelangkaan beras.
"Stok itu terus didorong untuk masuk ke PIBC, pasar tradisional dan modern retail. Sehingga dalam beberapa hari terakhir ini stok beras di ritel modern sudah mulai kembali normal," ungkap Arief.
Baca Juga: Beras Langka di Pasar Modern, Bulog Genjot Distribusi Beras SPHP
Adapun per 17 Februari 2024, realisasi bantuan pangan beras tahap 1 tahun 2024 yang telah disalurkan oleh Perum Bulog untuk alokasi bulan Januari telah mencapai 193.368 ton atau 87,87% dari pagu sasaran per bulan sebesar 220.041 ton.
Sementara itu untuk realisasi bulan Februari sebesar 3.084 ton atau 1,40% dari pagu bulanan.
Sedangkan untuk Provinsi Banten, realisasi penyaluran bantuan pangan beras untuk bulan Januari mencapai 3.693 ton atau 54.91% dari pagu bulanan sebesar 6.725 ton.
Arief mengatakan penyaluran banpang beras ini merupakan bentuk kehadiran pemerintah di tengah masyarakat dan juga berkaitan dengan upaya pengendalian inflasi khususnya beras.
Pada Januari 2024 beras menjadi komoditas penyumbang inflasi terbesar sebesar 0,56% (yoy). Penyaluran banpang beras terbukti efektif menekan laju inflasi beras.
Baca Juga: Banjiri Beras ke Pasar, Jokowi: Harga Beras Akan Turun dalam Dua Minggu ke Depan
Pada periode penyaluran bantuan pangan beras di tahun 2023 inflasi beras pada Maret 2023 sebesar 0,7% turun menjadi 0,2%.
Kemudian inflasi beras bulan November 2023 sebesar 5,61% turun menjadi 0,4% seiring dengan penyaluran bantuan beras tahap kedua di tahun tersebut.
"Sementara untuk realisasi penyaluran beras SPHP tahun 2024 sampai dengan 17 Februari 2024 mencapai 264.000 ton, dengan alokasi penyaluran terbesar di Wilayah DKI Jakarta dan Banten, Jawa Timur, dan Jawa Barat," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News