Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Dupla Kartini
MALANG. Perum Jasa Tirta I yang mengelola Sungai Brantas menyebutkan telah menyiapkan dana sebesar Rp 37,6 miliar untuk melakukan investasi di tahun ini.
"Investasi tersebut akan dialokasikan pada sistem penyediaan air minum dan sektor listrik," ujar Direktur Perencanaan dan Pengembangan Teknik Perum Jasa Tirta I Harianto, dalam acara media gathering Kementerian Pekerjaan Umum yang digelar di Selorejo, Malang.
Investasi tersebut untuk memaksimalkan potensi yang ada pada perusahaan, juga meningkatkan sumber pendapatan perusahaan.
Dana tersebut antara lain dialokasikan ke sistem penyediaan air minum Lamongan sebesar Rp 12,6 miliar, dan sistem pengelolaan air minum Mojosongo senilai Rp 10 miliar. Selain itu, untuk Pembangkit Listrik Tenaga Matahari (PLTM) Lodagung I senilai Rp 4 miliar, PLTM Lodagung II sebanyak Rp 1,9 miliar serta PLTA Lodoyo sejumlah Rp 8,2 miliar. "Tahun ini, rencananya air minum di Lamongan sudah dapat dilayani oleh perusahaan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Harianto menyatakan, kapasitas dari sistem penyediaan air minum ini adalah sekitar 30 liter per detik atau untuk 3.400 Kepala Keluarga. Untuk proyek pengadaan air minum ini, perusahaan Jasa Tirta I akan bekerjasama dengan perusahaan daerah air minum (PDAM). Hal tersebut memungkinkan dilakukan jika suatu wilayah sudah terdapat layanan PDAM. Namun jika belum, maka pihaknya dapat mengembangkan layanan kepada masyarakat secara mandiri. Dengan langkah ini diharapkan akan menghindari persinggungan usaha antara PDAM dan Perum Jasa Tirta.
Sementara, untuk mengembangkan sektor listrik sudah menjadi komitmen perusahaan. Pasalnya, selama ini setidaknya sebanyak 60% pendapatan perusahaan berasal dari penjualan listrik kepada anak usaha PLN.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Mochmmad Amron mengungkapkan, potensi listrik yang dapat dihasilkan dari air sangat besar. Tapi hingga saat ini kebijakan dari pemerintah kurang kuat untuk mengembangkannya. Padahal, potensi untuk pemanfaatan energi dari air ini sangat besar, seperti di Kalimantan Tengah dan Papua.
Di Indonesia sendiri terdapat potensi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sejumlah 74.976 MW, namun baru dimanfaatkan melalui pembangunan PLTA sejumlah 203 unit dengan total kapasitas 3.455 MW dan produksi energi sekitar 13.297 Gwh. Total potensi PLTA yang sebesar 74.967 MW, apabila nantinya dibangun, diperkirakan dapat menghasilkan energi listrik setidaknya 401.284 Gwh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News