Reporter: Uji Agung Santosa | Editor: Uji Agung Santosa
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Selasa (31/10) menjadi hari pertama pelaksanaan pembayaran 100% non tunai di jalan tol. Dengan begitu maka pada Selasa besok, seluruh pembayaran jalan tol wajib menggunakan uang elektronik yang dikeluarkan oleh lima bank penerbit, yaitu Mandiri, BTN, BRI, BNI, dan BCA.
Namun begitu, PT Jasa Marga mengaku akan tetap menyediakan gardu tol hybrid yang menyediakan pembayaran tol secara elektronik maupun dengan menggunakan uang tunai. “Namun jumlahnya sedikit, untuk menyiasati yang masih belum tahu dan tidak miliki uang elektronik,” kata VP Operation Management Layanan Jasa Marga Raddy R Lukman dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Senin (30/10).
Raddy menambahkan, tujuan elektronifikasi jalan tol adalah meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan tol. Sebab dengan pembayaran non tunai, lebih praktis karena tidak perlu menyiapkan uang pas, tidak perlu lagi menyimpan uang kembalian dalam pecahan kecil, berkurangnya risiko salah jumlah uang kembalian, dan terhindar dari kemacetan di gerbang tol.
Setiap hari, dia menyebutan, Jasa Marga setidaknya menyiapkan uang receh untuk kembalian sebanyak Rp 8 miliar. "Jadi nanti masyarakat bisa terhindar dari uang palsu, data bisa ter-record dengan baik sehingga bisa kita lihat transaksi kebelakangnya, dan tentunya mengurangi antrean di gerbang tol," tutur Raddy.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Hery Trisaputra Zuna dalam kesempatan yang sama mengatakan, sampai saat ini penetrasi penggunaan uang elektronik di jalan tol sudah mencapai 92%. Dengan begitu dia yakin aturan non tunai pembayaran tariff jalan tol tidak akan menemui banyak kendala.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News