Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. Pemerintah menargetkan, pada Januari 2009 feasibility study (FS) pengembangan pencairan batu bara atau coal liquefaction oleh perusahaan asal Afrika Selatan Sasol bisa diselesaikan. Penyelesaian studi tersebut, akan dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian feasibility study antara pemerintah dengan Sasol.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro bilang, kajian tersebut dilakukan oleh Sasol di empat lokasi di Indonesia. Yaitu Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, serta dua lokasi lagi di Sumatera di mana salah satunya adalah Banyu Asin, Sumatera Selatan.
"Kalau bisa direalisasikan, proyek ini bisa menghasilkan batubara cair 1,1 juta barel equivalent minyak per hari," kata Purnomo di acara Seminar Quo Vadis Energi Nasional, Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Rabu (3/12).
Purnomo memperkirakan proyek batubara cair di empat lokasi ini akan mulai berproduksi pada 2015, seperti kesiapan yang disampaikan perusahaan kepada pemerintah.
Gantur Putro Jati