kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jamin stok bahan pangan jelang Lebaran, pemerintah siapkan enam langkah


Senin, 18 Juli 2011 / 11:27 WIB
Jamin stok bahan pangan jelang Lebaran, pemerintah siapkan enam langkah
ILUSTRASI. 5 Pertanyaan cerdas ini bisa ditanyakan saat interview kerja. KONTAN/Fransiskus Simbolon/06/11/2014


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pemerintah menjamin ketersediaan pangan selama bulan puasa dan hari raya Lebaran. Ada enam langkah yang sudah disiapkan pemerintah.

Keenam langkah ini merupakan arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dipaparkan dalam rapat terbatas di Lapangan Halim Perdana Kusumah sebelum terbang ke Bali. Keenam langkah itu yakni, pertama, menjaga dan pelihara stabilitas harga sembilan bahan pokok (sembako) serta menjamin ketersediaannya di seluruh pelosok tanah air dalam keadaan apapun.

Kedua, menyaalurkan beras miskin (raskin) tepat waktu dan tepat sasaran. Ketiga, melaksanakan operasi pasar di semua daerah yang cenderung terjadi kenaikan harga pangan.

Keempat, menjalankan dan meningkatkan semua produksi pangan sesuai rencana. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pemerintah telah menyiapkan dana sebesar Rp 1,4 triliun untuk menggenjot produksi. Selain itu, Hatta bilang ada dana sebesar Rp 2 triliun untuk stabilisasi harga.

Kelima, memberi pelindungan para petani dengan menjaga harga jual gabah di tingkat petani. Hatta mengatakan, pemerintah akan segera memberikan dan menyalurkan pupuk dan benih ke petani. Keenam, meningkatkan cadangan pangan di Badan Urusan Logistik (Bulog) terutama untuk antisipasi iklim ekstrim.

Perihal kemungkinan impor beras, Hatta memaparkan pemerintah akan mengambil pilihan itu. Tujuannya untuk terus memastikan ketersedian beras dalam negeri tercukupi. "Kalau kami impor, tentunya dengan tetap memberikan perlindungan pada petani. Volume dan waktunya tidak akan mengganggu petani kita. Konteks jaga-jaga bila ada bencana alam dan raskin," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×