kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Jalur kecelakaan Dul lebih lurus ketimbang Rasyid


Senin, 09 September 2013 / 22:50 WIB
Jalur kecelakaan Dul lebih lurus ketimbang Rasyid
ILUSTRASI. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan, program imunisasi rutin khususnya vaksin kanker serviks atau Human Papilloma Virus (HPV) diberikan secara gratis mulai tahun ini.


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Direktur Utama PT Jasa Marga Adityawarman menuturkan jika dibandingkan dengan lokasi kecelakaan anak Hatta Rajasa yakni Rasyid di KM 03.800, maka lokasi kecelakaan yang menimpa Ahmad Abdul Qodir Jaelani (13) alias Dul, anak bungsu Ahmad Dhani dan Maia Estianti, di KM 8.200 jalannya jauh lebih datar dan lurus.

"Lokasi kecelakaan Rasyid, memang agak berbelok atau menikung walau tidak ekstrim dan masih wajar. Sementara di lokasi kecelakan Dul, tekstur jalannya baik dan cukup lurus tanpa ada tikungan dan sangat normal," kata Adityawarman saat dihubungi Warta Kota, Senin (9/9/2013).

Karenanya, Adityawarman menduga pengemudi Lancer yakni Dul mengendarai kendaraannya dengan cukup tinggi sehingga tak terkontrol dan kehilangan kendali.

"Tingginya kecepatan bisa dilihat dari posisi kendaraan yang sampai melompat atau menyeberang ke jalur sebaliknya sehingga terjadilah kecelakaan tersebut," ujarnya.

Selain itu, tambah Adityawarman, di jam tersebut saat kecelakaan terjadi yakni pukul 01.45, kondisi jalan tol memang biasanya agak lengang sehingga kecepatan kendaraan dapat terpacu maksimal.

Seperti diketahui mobil Mitsubishi Lancer B 80 SAL yang dikemudikan Dul mengalami kecelakaan di Km 8+200 Tol Jagorawi, Minggu (9/9/2013) dini hari. Mobil tersebut Daihatsu Gran Max B 1349 TPN berisi 13 penumpang serta Toyota Avanza B 1882 UJZ.

Lancer bernomor polisi B 80 SAL tersebut melaju dari arah Bogor menuju Jakarta dan kehilangan kendali sehingga menabrak pagar pembatas dan berpindah jalur ke arah Jakarta menuju Bogor. Mobil itu menabrak Daihatsu Gran Max, kemudian menabrak mobil Toyota Avanza.

Kecelakaan maut tersebut menewaskan enam penumpang Gran Max. Mereka adalah Agus Surahman (31), Agus Wahyudi Hartono (40), Rizki Aditya Santoso (20), Komaruddin (42), Nurmansyah, dan Agus Komara (45).

Korban luka berat berjumlah sembilan orang, yaitu Ahmad Abdul Qodir Jaelani, Zulheri (44), Abdul Qodir Mufti (17), Robi Anjar, Roejo Widodo (30), Pardumuan Sinaga (35), Noval Samudra (14), Nugroho Brury Laksono (34), dan Wahyudi (35). (Tribunnews)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×