Reporter: Azis Husaini | Editor: Edy Can
JAKARTA. Kelompok eksekutif pebisnis Asean yang tergabung dalam ASEAN Business Club (ABC) akan kembali menggelar putaran pertemuan informal (Gala Dinner) di Jakarta, Selasa (18/9) mendatang. Kegiatan ini adalah kelanjutan pertemuan di Bangkok, Thailand, pada 14 Agustus 2012 lalu.
Dalam pertemuan di Jakarta, ABC akan membahas mengenai prospek integrasi ekonomi ASEAN menjelang ASEAN Community, sekaligus meningkatkan integrasi dikalangan pelaku bisnis untuk membentuk masyarakat ekonomi ASEAN 2015.
Poin pentingnya adalah fokus pada keterhubungan (connectivity) dan keterlibatan sektor swasta Asean dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan memaksimalkan potensi ekonomi di kawasan ini.
“Kami merasa terhormat bisa menjadi tuan rumah dalam Gala Dinner kedua bagi ABC di Jakarta. Kami menyambut hangat untuk anggota dan teman-teman yang tergabung di ABC,” kata Patrick Walujo, Co-Managing Director Northstar Equity Partners mewakili Indonesia sebagai advisory council ABC melalui siaran pers kepada KONTAN, Kamis (13/9).
ABC merupakan kelompok eksekutif pebisnis di negara-negara ASEAN yang didirikan pada Oktober 2011. Menurut Patrick, Gala Dinner di Jakarta pekan depan merupakan kali kedua bagi ABC. Gala Dinner pertama berlangsung pada 14 Agustus 2012 lalu di Bangkok, Thailand.
Gala Dinner di Jakarta sekaligus menandai peluncuran seri kuliah dunia ASEAN (ASEAN World Lecture series) yang diberikan oleh individu yang kompeten, yang akan membantu memberikann perspektif baru dalam mendorong agenda di ASEAN dan Asia.
Pada Gala Dinner ABC di Jakarta, David Bonderman, Pendiri Texas Pacific Group (TPG) Capital, dijadwalkan akan menjadi pembicara kunci (keynote speaker). Sementara Tim konsultan dari McKinsey & Company, Inc, akan memaparkan potensi dan prospek ekonomi Asean dan Indonesia dihadapan 300 pelaku bisnis dan eksekutif dari sejumlah negara di Asean.
Chairul Tanjung, Chairman Para Group, advisory council ABC dari Indonesia mengatakan, Indonesia dan ASEAN memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan ekonomi baru di dunia. Saat ini, Indonesia yang memiliki populasi penduduk terbesar kempat di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat, merupakan kekuatan ekonomi terbesar di ASEAN. “Dengan potensi penduduk dan kekuatan ekonomi yang besar, Indonesia bisa menjadi pendorong integrasi kawasan dan memaksimalkan potensi besar yang ditawarkan ASEAN,” kata Chairul.
ABC mengapresiasi pertumbuhan ekonomi ASEAN yang tahun lalu mampu menyentuh level 4,7% di tengah ketidakpastian ekonomi global dunia. Pertumbuhan ekonomi positif ASEAN didukung oleh permintaan domestik yang tinggi, fundamental makroekonomi yang kuat, hingga reformasi struktural yang terus berjalan pasca krisis ekonomi di tahun 1998. Ekspansi ekonomi di ASEAN diperkirakan akan terus terjadi tahun ini, dengan pertumbuhan ekonomi kawasan diperkirakan antara 5,2-5,9 persen.
Kinerja perdagangan ASEAN cukup menggembirakan, tumbuh 16,8 persen dari US$ 2,05 triliun pada tahun 2010 menjadi US$ 2,39 triliun tahun lalu. Sementara Perdagangan intra-ASEAN tetap kuat pada angka US$ 598 miliar dengan Gross Domestic Product (GDP) mencapai US $ 3 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News