Reporter: Syarifah Nur Aida | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Direktur Utama PT Jakarta Monorail (JM) John Aryananda angkat bicara soal isu bahwa terhambatnya proyek pembangunan monorel di Jakarta karena perusahaannya tak layak secara finansial. Sebelumnya, dugaan tersebut sempat dilontarkan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok.
"PT JM tak pernah mengakui tidak mampu secara finansial kepada Ahok, kami tidak pernah bertemu," ujar John dalam konferensi persi di Gedung @41, Jakarta Pusat, Jum'at (21/2).
John memaparkan, prasyarat 15 butir komponen finansial yang ditetapkan Pemprov DKI sudah dipenuhi, yakni laporan keuangan pemegang saham terbesar PT JM, Ortus Infrastructure Capital Ltd. Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, perusahaan tersebut meraih kekayaan bersih dan secara agregat berjumlah sedikitnya Rp 4,5 triliun.
"Laporan itu sudah dikaji Pemprov DKI dan dibantu konsultan Bappenas. Hasilnya, sudah diberikan lampu hijau mengenai kelayakan finansial JM," paparnya.
Karena itu, tuduhan ketidakmampuan finansial yang dialamatkan pada PT JM, menurut John, tidak beralasan. Kendala yang dihadapi selama ini hanya faktor teknis di lapangan dan penyesuaian hukum berlaku.
Fan Yifeng, mewakili China Communications Construction Company (CCCC), salah satu pemegang sahan Ortus Infrastructure Capital Ltd, menegaskan komitmen perusahaan asal Cina tersebut untuk meneruskan proyek monorel.
"CCCC menyesali tuduhan tanpa fakta mengenai ketidakmampuan finansial. Kami menyatakan akan menjalani kewajiban dan merealisasikan proyek sesuai jadwal," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News