kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.383.000   23.000   0,97%
  • USD/IDR 16.606   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.034   -32,89   -0,41%
  • KOMPAS100 1.105   1,33   0,12%
  • LQ45 772   0,56   0,07%
  • ISSI 289   -0,79   -0,27%
  • IDX30 404   0,87   0,22%
  • IDXHIDIV20 455   0,19   0,04%
  • IDX80 121   -0,16   -0,13%
  • IDXV30 130   -1,42   -1,09%
  • IDXQ30 128   0,99   0,78%

Jaga laju inflasi, ini tantangan BI


Senin, 25 April 2016 / 12:57 WIB
Jaga laju inflasi, ini tantangan BI


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) tahun ini menghadapi tantangan untuk menjaga inflasi pada angka 4% plus minus 1%. Faktor pendorong inflasi tinggi berasal dari komponen harga pangan bergejolak (volatile food).

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, selaku pemangku kebijakan moneter berupaya untuk melakukan pengendalian inflasi ke depan yang masih akan menghadapi tantangan. "Secara umum, komoditas volatile food menjadi penyebab utama inflasi," jelasnya, Senin (25/4).

Agus melanjutkan, potensi peningkatan inflasi berasal dari komoditas pangan, terutama beras, cabai merah, bawang merah, bawang putih, daging ayam dan sapi. Dengan demikian BI tetap memonitoring perkembangan harga dari setiap bahan pangan tersebut.

"Sehingga, dibutuhkan koordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah perlu diperkuat," katanya.

Hingga bulan Maret, Agus melanjutkan, kontribusi besar komoditas bawang merah terhadap inflasi Maret 2016 dipengaruhi oleh tingginya intensitas curah hujan dan berakhirnya masa panen. "Inflasi bawang merah pada Maret 2016 mencapai 30,86%," imbuhnya.

Kendati demikian, BI sudah melakukan serangkaian program seperti program pengendalian inflasi melalui pusat pengendalian harga pangan strategis. Selain itu, bersama pemerintah membentuk Tim Pengendali Inflasi (TPI).

Dengan demikian, BI tetap optimistis bakal menjaga komponen harga ditentukan pemerintah (administered price). "Sumber (inflasi) dari administered price, yaitu harga BBM (bahan bakar minyak) yang sekarang sudah tidak terlalu berpengaruh," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×