Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) ingin agar kinerja ekspor nasional tetap terjaga baik di masa pandemi maupun masa-masa setelahnya. Untuk itu, Kemendag tengah menyiapkan strategi jangka pendek dan menengah.
Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan, strategi jangka pendek yang tengah disiapkan terbagi ke dalam dua fokus pendekatan, yakni pendekatan produk dan pasar.
Setidaknya, terdapat beberapa produk yang menjadi fokus dalam strategi ini, salah satu di antaranya yaitu produk-produk yang permintaannya tumbuh positif di pasar ekspor selama pandemi corona (covid-19) seperti produk makanan dan olahan, alat-alat kesehatan, produk pertanian, produk perikanan, serta produk agro industri.
Selain itu, pemerintah juga akan fokus menggenjot kinerja ekspor produk-produk yang diperkirakan akan pulih setelah pandemi usai seperti produk otomotif, alas kaki, dan elektronik, serta produk-produk baru yang muncul akibat pandemi covid-19 seperti produk farmasi dan produk-produk ekspor baru yang merupakan hasil relokasi dari beberapa negara ke Indonesia.
Baca Juga: Kelangsungan pasokan bahan baku ekspor kertas daur ulang jadi perhatian pemerintah
Untuk strategi pendekatan pasar, pemerintah akan fokus melakukan pengembangan pasar ekspor di negara-negara yang sudah maupun baru mulai pulih dari pandemi corona hingga satu tahun ke depan.
“Negara yang sudah atau mulai sudah pulih misalnya seperti Australia, Selandia Baru, negara Uni Eropa seperti Inggris, Jerman, Italia, Perancis, negara di wilayah Timur Tengah seperti Uni Emirat Arab, Saudi Arabia, Kuwait, dan Qatar, dan kawasan afrika seperti Aljazair serta kawasan Amerika seperti Kanada dan Meksiko,” sebut Agus dalam paparannya pada acara bertajuk Lecture of the Year, Jakarta Marketing Week 2020 yang dihelat secara virtual, Minggu (20/9).
Perhatian Kemendag tidak hanya tertuju pada strategi jangka pendek. Saat ini, Kemendag juga tengah menyiapkan strategi jangka menengah dengan mengkaji produk-produk yang memiliki kekuatan di pasar mancanegara.
Ada 3 produk yang menjadi perhatian pemerintah dalam menyusun strategi jangka menengah, yaitu excellent product atau produk yang memiliki market power di negara tujuan ekspor, emerging product atau produk yang memiliki tren peningkatan kinerja ekspor selama lima tahun terakhir dan loosing product atau produk yang memiliki tren penurunan kinerja ekspor pada lima tahun terakhir.
Dalam menjalankan strategi-strategi di atas, Kemendag akan memaksimalkan peran perwakilan perdagangan RI yang meliputi Indonesia Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) dan atase perdagangan, Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI), Konsuldag, dan Duta Besar Indonesia untuk World Trade Organization (WTO).
Baca Juga: Kementan temukan sebanyak 48.705 ton bawang putih yang diimpor tanpa RIPH