kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.968.000   8.000   0,41%
  • USD/IDR 16.296   -38,00   -0,23%
  • IDX 7.118   -48,47   -0,68%
  • KOMPAS100 1.035   -9,01   -0,86%
  • LQ45 795   -6,82   -0,85%
  • ISSI 230   -1,51   -0,65%
  • IDX30 414   -1,63   -0,39%
  • IDXHIDIV20 485   -0,53   -0,11%
  • IDX80 116   -0,98   -0,84%
  • IDXV30 119   0,20   0,16%
  • IDXQ30 133   -0,23   -0,17%

Istana Ungkap Alasan Prabowo Batal Hadiri KTT G7


Senin, 16 Juni 2025 / 14:51 WIB
Istana Ungkap Alasan Prabowo Batal Hadiri KTT G7
ILUSTRASI. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi. Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) mengungkap alasan Prabowo batal menghadiri KTT G7 di Kanada pada 17 Juni 2025.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) mengungkap alasan Presiden Prabowo Subianto batal menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Kanada pada 17 Juni 2025. 

Kepala PCO Hasan Nasbi mengatakan bahwa pemerintah Indonesia menghargai undangan-undangan tersebut. Karena sebuah kehormatan terhadap pemerintah Indonesia. Sekaligus juga menunjukkan betapa pentingnya Indonesia di kancah global.

Namun, agenda KTT G7 digelar bersamaan dengan agenda lain yang sudah terjadwal terlebih dahulu.

Hasan menyebut, undangan dari pemerintah Rusia untuk menghadiri St. Petersburg International Economic Forum sudah diterima sejak Maret atau April 2025.

Baca Juga: Pertamina Ungkap Alasan Tunjuk Todotua Pasaribu jadi Wakil Komisaris Utama

Pertemuan bilateral tahunan Leaders’ Retreat dengan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong juga sudah diagendakan sebelumnya.

Sementara undangan dari pemerintah Kanada baru awal Juni kemarin. 

"Jadi di antara pilihan-pilihan ini, kemudian pemerintah lebih mendahulukan komitmen-komitmen yang memang sudah dibuat di awal. Karena komitmen dengan Rusia sudah dibuat jauh-jauh hari. Komitmen dengan pemerintah Singapura juga sudah dibuat," jelas Hasan di Kantornya, Senin (16/6).

Hasan menambahkan, jadwal presiden sudah dipersiapkan lama. Dia juga menekankan prinsip Indonesia yakni politik luar negeri bebas aktif.

"Jadi tidak condong ke blok manapun. Kita tidak melihat dunia hitam putih. Jadi spekulasi-spekulasi semacam tadi, kayak cenderung ke blok ini, itu, tidak ada," ujar Hasan.

Baca Juga: Prabowo Akan Turun Tangan Selesaikan Polemik 4 Pulau Aceh-Sumut

Selanjutnya: Pertamina Ungkap Alasan Tunjuk Todotua Pasaribu jadi Wakil Komisaris Utama

Menarik Dibaca: Promo Superindo Hari Ini 16-19 Juni 2025, Daging Semur-Kecap Bango Harga Spesial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×