kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investasi portofolio global ke Indonesia pada 2020 tergerus Covid-19


Senin, 28 Desember 2020 / 11:15 WIB
Investasi portofolio global ke Indonesia pada 2020 tergerus Covid-19
ILUSTRASI. Pasar modal. Investasi portofolio global ke Indonesia pada 2020 tergerus Covid-19.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pandemi Covid-19 membuat aliran investasi asing ke Indonesia menurun. Bank Indonesia (BI) mencatat hal ini dari Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia.

BI mencatat, terjadi penurunan kewajiban neto pada PII Indonesia kuartal III-2020. Pada periode itu, kewajiban neto PII Indonesia mencapai US$ 265,3 miliar atau setara dengan 24,8% dari produk domestik bruto (PDB).

Angka kewajiban neto ini rendah ketimbang posisi kewajiban neto di akhir kuartal II-2020 yakni US$ 281,7 miliar atau 25,7% dari PDB.

Penurunan kewajiban neto tersebut menurut penjelasan BI, disebabkan berkurangnya posisi Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN) dibarengi peningkatan posisi Aset Finansial Luar Negeri (AFLN).

Baca Juga: BI masih akan terus perkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah

Secara terperinci, KFLN triwulan III-2020 turun 1,4% secara kuartalan (quarter to quater/qtq) dari US$ 660,8 miliar jadi US$ 651,4 miliar.

Penurunan KFLN ini berbarengan dengan menurunnya investasi portofolio. Perkembangan tersebut seiring dengan ketidakpastian pasar keuangan yang tinggi, sementara ada peningkatan transaksi investasi langsung.

BI juga menyebut penurunan posisi KFLN dipicu revaluasi atas nilai instrumen keuangan domestik berdenominasi rupiah lantaran terjadi penurunan harga saham dalam negeri, dan penguatan dolar Amerika Serikat (AS).

Beruntung, penurunan lebih lanjut tertahan karena ada kenaikan transaksi KFLN dari arus masuk investasi langsung dalam bentuk ekuitas dan penarikan utang luar negeri.

Baca Juga: Vaksin jadi upaya terbaru pemerintah menghadapi Covid-19

Sementara, AFLN tumbuh 1,9% kuartalan dari US$ 379,1 miliar menjadi US$ 386,1 miliar, didorong oleh peningkatan transaksi investasi langsung dan cadangan devisa.

Ekonom Center of Refom on Economics (Core) Piter Abdullah mengatakan, penurunan kewajiban neto investasi, bisa disebabkan oleh turunnya investasi ke Indonesia atau naiknya investasi Indonesia ke pasar global.

Namun, "Dalam kasus saat ini lebih disebabkan investasi asing ke Indonesia khususnya di portofolio menurun selama terjadinya pandemi Covid-19," kata Piter kepada KONTAN.

Baca Juga: Tahun 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 3%-4%

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede juga melihat, penurunan kewajiban neto memberikan sinyal terjadi penurunan arus modal masuk ke Indonesia. Dari data BI, pendorong penurunan kewajiban neto berasal dari ekuitas dalam investasi portofolio yang turun 11,08% qtq.

"Penurunan yang terjadi pada komponen ini tidak lepas dari arus keluar yang terjadi di pasar modal selama kuartal III-2020, terutama akibat sentimen tensi global serta pengetatan aktivitas di Jabodetabek," katanya.

Selanjutnya: Tahun 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 3%-4%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×