kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.754.000   -4.000   -0,23%
  • USD/IDR 16.870   0,00   0,00%
  • IDX 5.996   -514,48   -7,90%
  • KOMPAS100 847   -82,06   -8,83%
  • LQ45 668   -66,74   -9,09%
  • ISSI 186   -15,12   -7,51%
  • IDX30 353   -34,16   -8,83%
  • IDXHIDIV20 427   -41,35   -8,83%
  • IDX80 96   -9,67   -9,17%
  • IDXV30 102   -9,19   -8,28%
  • IDXQ30 116   -10,74   -8,46%

Integrasi kebijakan satu peta bisa kelar lebih awal


Jumat, 06 April 2018 / 18:37 WIB
Integrasi kebijakan satu peta bisa kelar lebih awal
ILUSTRASI. Sosialisasi kebijakan satu peta


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Implementasi kebijakan satu peta (One Map Policy) siap meluncur lebih awal dari target 17 Agustus 2018, yakni pada awal Agustus. Hingga saat ini, perkembangan kebijakan tersebut telah mencapai 90% dan sisanya adalah integrasi simpul sejumlah daerah.

Kepala Badan Informasi Geospasial Hasanuddin Zainal Abidin menyampaikan untuk regional Sumatra, Papua, Papua Barat dan Maluku saat ini sudah terkoneksikan.

Berikutnya, ia akan mengunjungi Makassar pada 13 April-18 April esok untuk mengoneksikan jaringan simpul di daerah tersebut, selanjutnya ke Balikpapan. "Nah terakhirnya Denpasar Jawa Bali ini akhir April atau Mei awal," jelas Hasanuddin, Jumat (6/4).

Proses pengumpulan data dan integrasi simpul ini menurut Hasanuddin juga dibantu oleh kerjasama antara kementerian/lembaga, universitas negeri di daerah dan lembaga masyarakat. 

Salah satunya kata Hasanuddin adalah World Resource Institute yang membantu Badan Informasi Geospasial melakukan integrasi di daerah Papua dan Papua Barat.

Dengan cepatnya perkembangan tersebut, Hasanuddin yakin kebijakan one map policy ini bisa selesai lebih awal dari target sekaligus peresmian yang diminta Presiden RI Joko Widodo pada 17 Agustus 2018.

Bahkan menurutnya, proses integrasi bisa selesai pada kisaran bulan Juni dan Juli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×