kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inovasi cek bansos Banyuwangi dipuji Mendagri Tito Karnavian, bagaimana sih kerjanya?


Sabtu, 23 Mei 2020 / 01:00 WIB
Inovasi cek bansos Banyuwangi dipuji Mendagri Tito Karnavian, bagaimana sih kerjanya?


Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian memberikan pujiian atas inovasi cek bansos Banyuwangi yang dilakukan oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Mendagri menilai inovasi cek bansos Banyuwangi tersebut cukup efektif dalam proses penyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

Menurut Mendagri Tito Karnavian seperti dikutip akun instagram Kementerian Dalam Negeri, menyebut inovasi penyaluran bantuan sosial dengan cek bansos Banyuwangi tersebut, mampu mensinkronkan berbagai skema bansos yang diberikan di Kabupaten Banyuwangi baik bansos dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi ataupun pemerintah kabupaten.

Mendagri Tito berharap inovasi teknologi cek bansos Banyuwangi dengan menerapkan prinsip transparansi data dan peran aktif masyarakat tersebut dapat dicontoh oleh Kepala Daerah lainnya di Indonesia.

Sementara melalui instagramnya Abdullah Azwar Anas menjelaskan bagaimana kinerja inovasi cek bansos Banyuwangi. 
Ia menuyebutkan di Banyuwangi ada pelaporan penyaluran bansos secara online. 

Nah di dalam cek bansos Banyuwangi ada dua fitur. Pertama, warga bisa melaporkan dirinya sendiri atau orang lain yang dinilai layak menerima namun belum mendapatkan bansos. 

SELANJUTNYA>>>

Sistem cek bansos Banyuwangi ini sengaja dia bangun agar warga bisa melaporkan orang lain, karena tidak semua warga bisa dan mengunakan internet. "Jadi warga yanng melek internet bisa membantu," kata Azwar.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Pelaporan bansos online yg hari ini sudah mulai disalurkan paket sembakonya. Ada dua fitur. Pertama, warga bisa melaporkan dirinya sendiri atau orang lain yang dinilai layak menerima namun belum mendapatkan bansos. Sengaja dibikin warga bisa melaporkan orang lain, karena tidak semua orang main internet, jadi yg melek internet bisa bantu. . Kedua, bisa mengecek apakah sebagai penerima atau tidak, dgn memasukkan NIK. . Mengapa dibikin pelaporan online? Saat ini sudah 269.000 keluarga Banyuwangi terjangkau berbagai program sosial, mulai PKH, Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), Bantuan Pangan Provinsi Jatim, dan jaring pengaman Pemkab #Banyuwangi. Tapi tentu sangat dimungkinkan ada warga terdampak yang belum menerima bantuan, mengingat dampak pandemi Covid-19 sangat dinamis dari hari ke hari. . Sehingga warga yang belum masuk skema itu bisa lapor. Bisa milih, lapor konvensional ke kantor desa/kelurahan/kecamatan, bisa juga lapor online. . Sejak dibuka pertengahan Mei, bit.ly/bansosbanyuwangi menerima 5.000 pelapor online. Verifikasi dilakukan berbasis NIK dan verifikasi lapangan. Untuk distribusi sembakonya tentu tidak satu per satu orang. Dibikin per tahap per kecamatan biar efektif. Misal ada warga melapor 7 hari lalu, waktu terima sembakonya bisa jadi sama dengan warga yang melapor 3 hari lalu, karena dalam satu tahap. . Hari ini sudah mulai disalurkan paket sembako tahap pertama untuk 418 warga pelapor online dari Kecamatan Genteng. Dan besok menyusul kecamatan-kecamatan lain yang telah selesai verifikasi. . Tetap semangat dan jaga kesehatan!

A post shared by Abdullah Azwar Anas (@azwaranas.a3) on

Kedua, di cek bansos Banyuwangi warga bisa mengecek apakah dirinya sebagai penerima atau tidak, denga memasukkan Nomor Induk Kependudukan.

Soal mengapa Banyuwangi membuat pelaporan bansos secara online? Azwar Anas menyebut saat ini sudah 269.000 keluarga Banyuwangi terjangkau berbagai program sosial, mulai Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), Bantuan Pangan Provinsi Jatim, dan jaring pengaman Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. 

Tapi ia menyadari tentu sangat dimungkinkan masih ada warga Banyuwangi yang terdampak krisis akibat virus corona Covid-19 yang belum menerima bantuan, mengingat dampak pandemi Covid-19 sangat dinamis dari hari ke hari. Karena itulah pemerintah mapun warga bisa aktif di cek bansos Banyuwangi ini.

Warga yang belum masuk dalam skema penerima bantuan itu bisa melapor denga sistem cek bansos Banyuwangi. "Bisa milih, lapor konvensional ke kantor desa, kelurahan atau kecamatan, bisa juga lapor online," katanya.

Sejak dibuka pertengahan Mei 2020, cek bansos Banyuwangi sudah menerima 5.000 pelapor online. Verifikasi dilakukan berbasis NIK dan verifikasi lapangan. 

Untuk distribusi bansos sembako setelah masuk cek bansos Banyuwangi tentu tidak satu per satu orang tapi dibuat per tahap per kecamatan agar efektif. 

Misalnya ada warga melapor lewat cek bansos Banyuwangi 7 hari lalu, waktu terima sembakonya bisa jadi sama dengan warga yang melapor 3 hari lalu, karena dalam satu tahap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×