Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Ditlantas Polri sedang menggelar Operasi Patuh di seluruh Indonesia mulai 23 Juli hingga 5 Agustus 2020 untuk menertibkan pengendara kendaraan bermotor yang melanggar aturan lalu lintas. Perlengkapan kendaraan jadi salah satu prioritas polisi untuk diberikan sanksi tilang dalam operasi ini
Perlengkapan kendaraan bukan hanya surat-surat maupun helm untuk pengendara motor dan seat belt untuk pengguna mobil. Perlengkapan kendaraan juga termasuk lampu-lampu, hingga pelat nomor.
Baca juga: Catat, ini lima pelanggaran yang akan ditilang polisi dalam Operasi Patuh Jaya
Pemerintah sudah mengatur soal penggunaan pelat nomor kendaraan baik mobil atau sepeda motor. Bahwa setiap kendaraan di jalan raya harus memakai pelat nomor yang sesuai registrasi dan indentifkasi.
Penggunaan TNKB tercantum dalam UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pasal 68. Jika melanggar, bisa didenda paling banyak Rp 500.000 atau kurungan maksimal dua bulan.
Baca Juga: Sadis, ini hukuman bagi warga Korea Utara yang tidak kenakan masker pencegah corona
Selain mengatur soal penggunaan pelat nomor, diatur juga soal bahwa pelat nomor tidak boleh dimodifikasi atau mengubah bentuk, warna, tulisan, maupun ditempeli stiker atau logo yang tidak resmi.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar, mengatakan, pelat nomor kendaraan punya aturan tersendiri. Semuanya merujuk pada spesifikasi teknis yang dikeluarkan Polri.
Baca Juga: Bahan bakar 100% sawit buatan Pertamina lebih bagus dibanding minyak solar
"Setiap pelat nomor yang digunakan harus sesuai ketentuan spesifikasi teknis yang dikeluarkan oleh Polri. Apabila dimodifikasi atau tidak sesuai, itu termasuk pelanggaran lalu lintas," kata Fahri kepada Kompas.com, belum lama ini.