kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Inilah dua opsi voting BBM


Jumat, 30 Maret 2012 / 23:43 WIB
Inilah dua opsi voting BBM
ILUSTRASI. Cara membayar UTBK 2021 melalui ATM dan mobile banking BNI, BRI, Mandiri, dan BTN. Surya/Ahmad Zaimul Haq


Reporter: Dea Chadiza Syafina, Edy Can | Editor: Edy Can

JAKARTA. Anggota DPR akhirnya melakukan pemungutan suara untuk menentukan usulan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Dalam pemungutan suara itu, DPR memilih dua opsi.

Opsi pertama, anggota DPR memilih mempertahankan pasal 7 ayat 6 Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012. Pasal ini menyatakan, pemerintah tidak bisa menaikkan harga jual BBM subsidisi eceran. Ini artinya, anggota DPR menolak kenaikan harga BBM.

Opsi kedua, anggota DPR memilih menambah pasal 7 ayat 6 UU APBN 2012 dengan ayat 6 huruf a. Ini artinya, harga BBM tidak naik per 1 April mendatang namun bisa naik sewaktu-waktu. Pasalny, ayat 6 A itu menyatakan, pemerintah bisa menaikkan harga BBM bila harga rata-rata minyak mentah Indonesia enam bulan 15% dari asumsi makro APBNP2012.

Catatan saja, asumsi minyak mentah dalam APBNP 2012 adalah sebesar US$ 105 per barel. Ini artinya, pemerintah bisa menaikkan harga BBM bila rata-rata harga minyak mencapai US$ 120,75 per barel.

Pemungutan suara dilakukan secara terbuka. Namun, sidang yang dipimpin Ketua DPR Marzuki Alie ini berlangsung ricuh. Banyak anggota DPR yang masih memprotes opsi yang ditawarkan. Rapat pun berlangsung ricuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×