kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ini yang perlu dilakukan pemerintah agar pertumbuhan ekonomi di atas 5%


Kamis, 10 Oktober 2019 / 18:31 WIB
Ini yang perlu dilakukan pemerintah agar pertumbuhan ekonomi di atas 5%
ILUSTRASI. Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Bongkar Muat Tanjung Priok milik Pelindo 2, Jakarta, Senin (16/9/2019). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Agustus 2019 mencapai 14,28 miliar Dolar AS, merosot 7,06 persen


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia melihat bahwa masih ada peluang bagi pemerintah untuk "mematahkan" proyeksi Bank Dunia terkait pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019 yang diturunkan menjadi 5,0% dari proyeksi sebelumnya 5,2%. 

Ekonom CORE Yusuf Rendy mengatakan, untuk tiga bulan ke depan, pemerintah dan instansi terkait harus fokus kepada domestik. Sasarannya bisa kepada menjaga konsumsi rumah tangga dan juga belanja pemerinta. 

Baca Juga: Prospek ekonomi tertekan, pengusaha pilih tahan ekspansi gencarkan efisiensi

Namun, ia mengakui bahwa pasti diperlukan usaha ekstra, apalagi bila melihat kondisi global dan juga domestik yang masih terombang ambing. Meski begitu, Yusuf memberikan solusi yang sekiranya mampu dilakukan agar pertumbuhan ekonomi tetap terjaga.

Pertama, mendorong konsumsi rumah tangga bisa dilakukan dengan mempercepat transmisi dari suku bunga acuan dan suku bunga kredit. Yusuf melihat saat ini Bank Indonesia (BI) sudah melakukan pelonggaran kebijakan moneter dengan penurunan suku bunga acuan selama 3 kali hingga September 2019.

Namun, bank umum masih belum cepat melakukan transmisi dari kebijakan tersebut ke suku bunga kredit. Oleh karena itu, Yusuf berharap adanya percepatan transmisi tersebut yang dipandang bisa memengaruhi konsumsi. 

Baca Juga: Bank Dunia turunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5% di 2019

"Transmisi lebih cepat, tentu penyaluran kredit juga bisa bergerak semakin cepat sehingga nantinya bisa juga untuk menggerakkan aktivitas konsumsi di masyarakat," tambah Yusuf kepada Kontan.co.id, Kamis (10/10).


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×