Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tak segan mencopot Direktur Utama Bulog yang baru saja ditunjuk, Djarot Kusumayakti jika tak mampu memenuhi ekspektasi pemerintah. Bahkan Kementerian BUMN juga sudah memberi target peningkatan penyerapan beras oleh Bulog pada Juli 2015.
"Pokoknya harus lebih baik (penyerapan beras) dari yang sekarang 1,2 juta ton. Kalau sampai akhir Juli tetap 1,2 juta ton, ya wassalam, artinya kan tidak ada serapan," ujar Deputi BUMN Bidang Usaha Agro dan Industri Strategis, Kementerian BUMN Muhammad Zamkhani di Jakarta, Senin (8/6/2015).
Menurut dia, pemerintah saat ini memiliki target besar mampu menyerap beras 4 juta ton sampai akhir 2016 untuk menjaga stok beras nasional. Oleh karena itu, Bulog sangat diharapkan mampu memenuhi target itu.
Zamkhani menuturkan, karena target tinggi itulah, Djarot ditunjuk menjadi Dirut Bulog menggantikan mantan rekannya saat bekerja di Bank Rakyat Indonesia (BRI) yaitu Lenny Sugihat. Djarot pun sudah menyatakan Komitmennya untuk memenuhi target pemerintah itu.
Bahkan, Djarot menyarakan siap mundur bila permintaan pemerintah serap 4 juta ton beras hingga akhir tahun tak mampu dia berikan. "Kalau gagal saya enggak akan tunggu dicopot tapi saya akan langsung minta dicopot," kata Djarot.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menunjuk Djarot Kusumayakti sebagai Direktur Utama Bulog yang baru. Djarot akan duduk di "kursi panas" BUMN yang saat ini ramai disorot karena kinerjanya itu. (Yoga Sukmana)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News