Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Perubahan kurikulum yang diberlakukan pada 2013 nanti memiliki tujuan untuk untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa dan mendorong siswa untuk berperan aktif. Pada kurikulum baru, siswa tak lagi menjadi objek melainkan menjadi subjek, dan ikut mengembangkan tema pelajaran.
Dengan adanya perubahan ini, tentunya berbagai standar dalam komponen pendidikan akan berubah. Baik dari standar isi, standar proses maupun standar kompetensi lulusan. Lalu bagaimana dengan standar penilaian? Apa yang akan dinilai oleh para guru dengan sistem pengajaran yang berbeda ini?
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, mengatakan, standar penilaian pada kurikulum baru tentu berbeda dengan kurikulum sebelumnya. Mengingat tujuannya untuk mendorong siswa aktif dalam tiap materi pembelajaran, maka salah satu komponen nilai siswa adalah jika si anak banyak bertanya.
"Jadi nanti didasarkan pada keaktifan anak bertanya saat sedang belajar. Biasanya kan anak-anak malas bertanya, ini tidak bisa lagi," ujar Nuh di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (21/12). Selain keaktifan bertanya, komponen lain yang akan masuk standar penilaian adalah proses dan hasil observasi siswa terhadap suatu masalah yang diajukan guru.
Kemampuan siswa menalar suatu masalah juga menjadi komponen penilaian sehingga anak terus diajak untuk berpikir logis. "Kemampuan nalar ini juga yang penting. Di kurikulum baru, ini akan masuk standar penilaian untuk anak," jelas Nuh.
"Yang terakhir adalah kemampuan anak berkomunikasi melalui presentasi mengenai tema yang dibahas," tambah Nuh. (Riana Afifah/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News