kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini reaksi Susi soal menteri menghina presiden


Selasa, 30 Juni 2015 / 12:47 WIB
Ini reaksi Susi soal menteri menghina presiden


Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyatakan adanya menteri yang menghina Presiden Joko Widodo. Ditambahkan, Politisi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu, menyebutkan sosok menteri yang kerap menjelek-jelekkan Presiden itu adalah perempuan, bukan dari PDIP, dan mengurus ekonomi.

Di Kabinet Kerja Jokowi, terdapat dua menteri perempuan di bawah kordinasi Kementerian Perekonomian, yakni  Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno.

Seusai Rapat terbatas mengenai galangan kapal, Susi mengaku masih belum mengetahui isu tersebut. "Saya malah tidak tahu," ujar Menteri Susi sembari berjalan di kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (29/6).

Dengan memakai setelah baju dan rok berwarna ungu, Susi kembali menegaskan dirinya tidak mengetahui adanya menteri yang menghina Presiden Jokowi. Bahkan, ketika ditanyakan TribunNews.com, apakah dirinya merasa menjelek-jelekkan Presiden, Susi hanya menjawab dengan menaikkan punggung dan ketua tangannya dengan ekspresi wajah seakan ingin mengatakan tidak tahu.

Lebih lanjut terkait dengan resuffle, Susi mengatakan , dirinya siap diresuffle kalau memang dinilai harus dilakukan untuk membawa perbaikan ke depannya.

"Reshuffle kalau diperlukan oleh Presiden ya, harus dilakukan. Kalau Presiden anggap perlu. Saya tidak bisa komentar soal itu," tandasnya.

Tapi, sejauh ini Susi tegaskan dirinya hanya ingin bekerja semampunya di bidang yang dipercayakan kepadanya, Di Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Jika dinilai kurang, kata Susi, dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden me-reshuffle atau tidak.

"Saya mengerjain kelautan, sebisa saya semampu saya. Kalau harus di-reshuffle, kalau Memang perlu, ya memang harus. Untuk perbaikan, kenapa tidak. Itu kan hak prerogatif Presiden," cetusnya sembari masuk ke dalam mobil dan meninggalkan kompleks Istana Kepresidenan. (Srihandriatmo Malau)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×