Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana memaparkan penyebab terjadinya kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Labuhan Ruku, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara.
Ada beberapa penyebab kerusuhan yang berujung kaburnya puluhan narapidana (napi) maupun tahanan. Pertama, karena adanya pemindahan 49 orang napi dari Lapas Lubuk Pakam ke Lapas Labuhan Ruku pada 17 Agustus 2013.
Penyebab lainnya adalah benturan antara napi dan petugas lapas. "Ada clash napi dan petugas. Pemicunya salah satunya bisa remisi yang kurang memuaskan," ujar Denny di Gedung Kemenhuk dan HAM, Jakarta, Senin (19/8/2013).
Selain itu, kelebihan kapasitas juga menjadi salah satu pemicunya. Penghuni lapas tercatat sebanyak 867 orang yang terdiri dari 564 narapidana dan 303 tahanan. "Secara umum masalah over kapasitas juga ada kontribusinya," kata Denny.
Menurut Denny, permasalahan di lapas memang meningkat menjelang pemberian remisi seperti hari raya Idul Fitri dan Hari Kemerdekaan RI. Denny mengatakan, pihaknya sebelumnya telah mengantisipasi hal itu dengan meningkatkan pengamanan dan berkoordinasi dengan polisi setempat.
Adapun penyebab lain kerusuhan lapas masih dilakukan investigasi. "Sebenarnya pengamanan di lapas sudah dikoordinasikan dengan kepolisian. Lebih jelasnya tetap dilakukan investigasi mendalam. Tapi antisipasi agar ini tidak terjadi di tempat lain, kerjasama antara TNI dan Polri diintensifkan," terang Denny.
Seperti diketahui, kerusuhan pecah di dalam Lapas Labuhan Ruku, Sumatera Utara pada Minggu (18/8/2013) sekitar pukul 17.00 WIB. Peristiwa bermula saat tahanan memanggil sipir dan memukulinya.
Diduga ada tahanan yang memprovokasi hingga akhirnya terjadi kerusuhan dan pembakaran. Seluruh gedung perkantoran terbakar, demikian juga dapur dan bagian Blok C.
Ketika itu, lapas hanya dijaga dua orang aparat kepolisian dan dua petugas Lapas. Data sementara, sebanyak 22 warga binaan ditangkap kembali dan tiga orang menyerahkan diri. Saat ini kepolisian dan TNI masih berupaya mengejar warga binaan yang melarikan diri.
Kasus pembakaran yang berujung kaburnya para warga binaan telah dua kali terjadi dalam beberapa bulan terakhir ini. Pertama kasus pembakaran dan kaburnya ratusan warga binaan di Lapas Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara. (Dian Maharani/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News