Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Yuri memastikan metode identifikasi dan pencatatan kasus baru Covid-19 di Indonesia masih menggunakan cara yang sama. "Sejak dulu demikian," ucapnya.
Penambahan 689 pasien positif Covid-19 kemarin merupakan catatan tertinggi dalam perjalanan kasus Covid-19 di Indonesia sejak 2 Maret 2020. Sebelumnya, penambahan tertinggi tercatat pada Sabtu (9/5/2020) yakni sebanyak 533 kasus dalam 24 jam. Kemudian, pada 5 Mei 2020, juga terjadi penambahan kasus dalam jumlah tinggi, yakni 484 kasus.
Baca Juga: Update Corona di Indonesia, Selasa (12/5): 14.749 kasus, 3.063 sembuh,1.007 meninggal
Penambahan jumlah tinggi lainnya juga tercatat pada 1 Mei 2020 dengan 433 kasus baru. Adapun penambahan jumlah kasus dalam angka tinggi pertama kali tercatat pada 24 April 2020 lalu, yakni sebanyak 436 kasus.
Yurianto menyebutkan, tingkat kasus positif yang tinggi ini disebabkan banyak masyarakat yang tak disiplin untuk tetap di rumah dan menerapkan protokol kesehatan. Dia memastikan bahwa data-data yang ada menunjukkan penularan Covid-19 masih terjadi di masyarakat. "Manakala kasus positif bertambah terus, maka berarti disiplin untuk tetap di rumah tak dijalankan," kata Yurianto.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemerintah Jelaskan Penyebab Rekor 689 Kasus Baru Covid-19 Kemarin"
Penulis : Dian Erika Nugraheny
Editor : Bayu Galih
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News