kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Ini pembicaraan Jokowi dan Paloh sambil sarapan


Selasa, 22 November 2016 / 10:40 WIB
Ini pembicaraan Jokowi dan Paloh sambil sarapan


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Presiden Joko Widodo mengaku membicarakan tiga hal saat sarapan bersama Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Teras Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/11).

"Pertama, kembali saya ingin menegaskan bahwa penguatan kembali spirit kemajemukan spirit pluralisme saling menghargai, saling menghormati, saling mengasihi, saling menyayangi antar anak bangsa sangat diperlukan sekarang atau akan datang," kata Jokowi kepada wartawan usai pertemuan.

Kedua, Jokowi juga mengaku ingin memantapkan kembali implementasi ideologi Pancasila oleh seluruh komponen bangsa.

Ia menegaskan bahwa menjaga ideologi Pancasila bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga pemuka masyarakat, pemuka agama dan di dalamya termasuk produk yang dikeluarkan DPR.

"Ketiga, ini yang sangat penting, pemerintah bertekad dengan semua kekuatan untuk mencegah tumbuh kembangnya paham radikalisme di Indonesia," tegas Jokowi.

Sementara Surya Paloh memastikan Partai Nasdem siap membantu pemerintah untuk mewujudkan tiga hal yang dibicarakan tersebut.

"Saya sambut hangat, pikiran yang dipikirkan Pak Jokowi sejalan dengan saya, dan barangakali mayoritas masyarakat Indonesia punya pemahaman yang sama," kata dia.

Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh ini masih dalam rangka kelanjutan konsolidasi setelah unjuk rasa besar-besaran di sekitar Istana pada 4 November lalu.

Aksi unjuk rasa itu untuk menuntut proses hukum terhadap calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang dilaporkan karena menista agama.

Pasca-unjuk rasa yang berujung ricuh pada malam harinya itu, Jokowi menemui para ulama, kesatuan TNI-Polri, hingga bersilaturahim dengan ketua umum partai politik.

Sebelumnya, Jokowi juga sudah lebih dulu mengundang Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto makan siang di Istana.

Mereka diundang dalam waktu yang tidak bersamaan.

Jokowi juga sudah menghadiri acara yang digelar oleh Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan. (Ihsanuddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×