kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini masalah utama negara-negara OKI


Rabu, 23 Oktober 2013 / 08:29 WIB
Ini masalah utama negara-negara OKI
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi Tarik Tunai Tanpa Kartu (cardless) dengan OCTO Mobile di ATM Drive Thru CIMB Niaga ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/28/10/2021.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan masalah utama di beberapa negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) adalah angka kematian ibu dan anak yang masih cenderung tinggi. Karena itu dalam Konferensi ke-4 Tingkat Menteri Kesehatan Negara Anggota OKI yang diselenggarakan di Jakarta mulai 22-24 Oktober 2013 ini menjadikan isu tersebut sebagai persoalan utama yang dibahas.

Hal itu dikatakan Nafsiah saat ditemui di Istana Wakil Presiden, Selasa (22/10) petang. Selain angka kematian ibu dan anak yang cukup tinggi, masalah lain yang menjadi persoalan di negara-negara anggota OKI adalah tingginya mortalitas dan morbiditas pada perempuan selama masa produktif sebagai akibat dari tidak diakui dan tidak dipenuhinya kebutuhan yang terkait dengan kehamilan dan persalinan.

Menurut WHO, setidaknya 287.000 perempuan di dunia mati akibat komplikasi yang terkait dengan kehamilan dan persalinan. "Masa depan kita akan sangat tergantung pada upaya kami hari ini untuk memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif dan berkualitas kepada umat," ujar Menkes.

Sejak didirikan pada tahun 2007, sidang OKI tahun ini diselenggarakan untuk yang ke-4 kalinya. Dalam sidang ini para anggota meninjau ulang komitmen berserta implementasi dan hasil yang dicapai pada sidang sebelumnya. Kegiatan ini didahului dengan pertemuan steering committe on health. Koferensi OKI ini berlangsung selama tiga hari mengusung tema "Gizi lebih baik, kesehatan yang lebih baik, umat yang lebih baik".

Menurut Menkes, tema tersebut menyoroti pencegahan kehamilan berisiko tinggi dan peningkatan gizi pada anak sehat yang berfungsi sebagai dasar untuk pengembangan masyarakat mandiri dan produktif. Sebagai bagian dari strategi, Menkes bilang, para peserta konferensi dalam menghadapi dan menuntaskan tantangan di bidang kesehatan, negara anggota OKI berinisiatif mengembangkan Strategi Program Kesehatan OKI tahun 2013-2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×