Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada April 2015 sebesar 0,36%. Komponen transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan menjadi komponen yang memiliki inflasi terbesar yaitu 1,8%.
Berikut ini komponen penyumbang inflasi April. Pertama, bensin. Kepala BPS Suryamin mengatakan bensin memiliki andil inflasi 0,22% dengan kenaikan harga mencapai 5,68%. "Kenaikan harga premium per 28 Maret kemarin masih berimbas pada inflasi April," ujarnya, Senin (4/5).
Kedua, bawang merah. Kurangnya pasokan bawang merah menyebabkan kenaikan harga sebesar 11,58% di 78 kota Indeks Harga Konsumen (IHK). Kenaikan tertinggi terjadi di Melabo sebesar 41%.
Ketiga, tarif angkutan dalam kota. Andilnya terhadap inflasi 0,04% dengan kenaikan harga mencapai 2,14%. Tarif angkutan dalam kota naik karena adanya penyesuaian tarif akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Kenaikan tarif terjadi di 18 kota IHK.
Keempat, bahan bakar rumah tangga. Kenaikan harga gas elpiji non subsidi 12 kilogram per 1 April sebesar Rp 8 ribu per tabung menyebabkan adanya kenaikan harga sebesar 1,88%. Andil terhadap inflasi mencapai 0,03% dengan kenaikan tertinggi terjadi di Pare-Pare sebesar 15%.
Kelima, tarif kereta api. Andil terhadap inflasi 0,03%. Kenaikan harga yang terjadi mencapai 20,94%.
Keenam, gula pasir. Menipisnya stok di pasaran menyebabkan kenaikan harga gula pasir sebesar 3,02% dengan andil terhadap inflasi 0,02%. Kenaikan terjadi di 72 kota IHK dengan kenaikan tertinggi di Tegal sebesar 12%.
Ketujuh, tarif angkutan udara. Kenaikan tarif angkutan udara mencapai 2,98%. Permintaan yang meningkat akan transportasi udara terjadi di 21 kota IHK dengan kenaikan tertinggi di Tanjung Pandan sebesar 23%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News