kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Jurus Sandiaga Uno Genjot Kunjungan Wisman di Tengah Ancaman Resesi Global


Selasa, 10 Januari 2023 / 16:26 WIB
Ini Jurus Sandiaga Uno Genjot Kunjungan Wisman di Tengah Ancaman Resesi Global
ILUSTRASI. Wisatawan melintas di dekat poster State-owned Enterprises (SOE) International Conference di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC),


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno akan menyesuaikan strategi pengembangan pasar wisatawan mancanegara (wisman) Indonesia di tengah ancaman resesi ekonomi dunia tahun ini.

Ada tiga lokomotif ekonomi dunia yang sudah terpetakan akan menghadapi resesi sehingga ekonominya melambat, yakni Amerika, China, dan negara-negara Eropa.

"Tentunya ini akan berdampak terhadap pengeluaran masyarakatnya terutama di sektor pariwisata. Oleh karena itu kami langsung melakukan penyesuaian dari segi fokus untuk pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya wisatawan mancanegara," kata Menparekraf Sandiaga dalam keterangan resminya, Selasa (10/1).

Baca Juga: Ekonom Yakin Target Devisa Pariwisata pada Tahun Ini Bakal Tercapai

Penyesuaian fokus akan diarahkan kepada negara-negara yang menjadi pasar besar yang saat ini jumlah kunjungan wisatawannya ke Indonesia menunjukkan peningkatan yang luar biasa. Di antaranya India, Australia, dan Selandia Baru.

Berdasarkan data, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia periode Januari hingga November 2022 mencapai 4,58 juta kunjungan, naik 228,30 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2021.

Dari jumlah tersebut, berdasarkan kebangsaan jumlah wisman dengan kunjungan tertinggi adalah Malaysia dengan 876.475 kunjungan, Timor Leste 628.471 kunjungan, Australia 552.216 kunjungan, Singapura 486.295 kunjungan, serta India 218.417 kunjungan.

Sementara untuk pertumbuhan wisman tertinggi sepanjang kurun waktu tersebut adalah Australia sebesar 20.952,84 persen, Selandia Baru 9,197,80 persen, India 3.869,77 persen, Jerman 3.678,59 persen, dan Prancis 3,636,46 persen.

Menparekraf menjelaskan, di tahun 2023 sendiri jumlah kunjungan wisman ditargetkan antara 3,5 juta hingga 7,4 juta. Ia pun berharap penyesuaian strategi yang dilakukan akan berdampak positif pada target kinerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tahun ini.

"Termasuk ada beberapa penerbangan langsung luar negeri dari Qatar dan Dubai yang sudah menyampaikan, termasuk juga kita ingin ada penambahan dari Singapura dan beberapa negara ASEAN,” katanya.

Baca Juga: Tingkatkan Kunjungan Wisman, Pengusaha Inginkan Kebijakan Pro Industri Pariwisata

Selain pasar wisman, Menparekraf Sandiaga menegaskan pasar wisatawan nusantara (wisnus) juga akan menjadi penopang yang utama.

Ia mengatakan Indonesia masih akan bertumbuh sekitar 5%. Dengan demikian pemerintah akan mendorong pergerakan wisatawan nusantara mencapai angka target 1,2 miliar sampai 1,4 miliar.

Strateginya, pergerakan wisatawan nusantara yang bergerak antar kabupaten lebih dari 6 jam bisa dipicu dengan beberapa kegiatan-kegiatan seperti event, wisata kuliner, wisata shopping, wisata healing, maupun wisata-wisata di desa-desa wisata. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×