Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai stabilitas sektor jasa keuangan masih dalam kondisi terjaga. Meskipun, kondisi likuiditas di pasar keuangan Indonesia masih fluktuatif akibat ketidakpastian di pasar keuangan global.
Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, kondisi industri jasa keuangan saat ini sangat solid, didukung dengan permodalan yang cukup kuat, likuiditas yang baik, dan tingkat risiko yang terkendali. Rasio kecukupan modal perbankan terjaga di level 23%.
"Demikian juga halnya dengan tingkat permodalan perusahaan asuransi yang berada di atas threshold. Sementara itu likuiditas perbankan dalam kondisi yang cukup, excess reserve perbankan mencapai sekitar Rp 518 triliun. Hal ini memberikan buffer yang cukup bagi sektor jasa keuangan untuk bertahan menghadapi tekanan," kata Wimboh, Rabu (10/10).
Intermediasi sektor jasa keuangan juga menunjukkan tren yang meningkat. Pertumbuhan kredit perbankan tercatat sebesar 12,12% year on year dengan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) cukup rendah yaitu sebesar 2,74%. Pertumbuhan piutang perusahaan pembiayaan pun cukup baik yaitu bertumbuh 5,82% dengan non-performing financing (NPF) sebesar 3,11%.
"Kami terus memonitor dan mengevaluasi perkembangan risiko kredit baik perbankan maupun perusahaan pembiayaan untuk mencegah terjadinya krisis di sektor jasa keuangan," kata Wimboh.
Sementara itu, meskipun yield obligasi dalam rupiah dalam tren meningkat, penggalangan dana di pasar modal tumbuh positif, mencapai sekitar Rp 130 triliun year to date, dengan sejumlah Rp 20 triliun lainnya masih dalam pipeline.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News