kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ini enam fokus APBN tahun 2022


Senin, 16 Agustus 2021 / 11:52 WIB
Ini enam fokus APBN tahun 2022
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pengantar RUU APBN 2022 saat Sidang Parlemen, 16 Agustus 2021.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut ada enam fokus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2022.

Tahun depan, pemerintah tetap merencanakan kebijakan fiskal yang ekspansif. Hal itu untuk mendukung pemulihan ekonomi akibat pandemi virus corona (Covid-19).

"Pada tahun 2022, pemerintah merencanakan kebijakan fiskal yang tetap ekspansif guna mendukung percepatan pemulihan sosial-ekonomi, namun juga konsolidatif untuk menyehatkan APBN dengan penguatan reformasi struktural," ujar Jokowi saat menyampaikan pidato terkait RUU APBN 2022, Senin (16/8).

Baca Juga: Ketua DPR Puan Maharani optimistis ekonomi tahun 2022 bakal lebih baik

Sdapun enam fokus APBN 2022, pertama, pemanfaatan APBN tahun anggaran 2022 adalah sektor kesehatan. Fokus kesehatan dilakukan untuk melanjutkan penanganan pandemi Covid-19.

Selain itu, berkaitan dengan perlindungan sosial bagi masyarakat miskin. Pandemi Covid-19 disebut juga memberikan dampak ekonomi bagi Indonesia.

"Fokus kedua, menjaga keberlanjutan program perlindungan sosial bagi masyarakat miskin dan rentan," terang Jokowi.

Fokus ketiga, berkaitan dengan peningkatan SDM yang unggul, berintegritas, dan berdaya saing. Keempat, melanjutkan pembangunan infrastruktur dan meningkatkan kemampuan adaptasi teknologi.

Kelima, penguatan desentralisasi fiskal untuk peningkatan dan pemerataan kesejahteraan antardaerah. Keenam, melanjutkan reformasi penganggaran dengan menerapkan zero-based budgeting.

"Untuk mendorong agar belanja lebih efisien, memperkuat sinergi pusat dan daerah, fokus terhadap program prioritas dan berbasis hasil, serta antisipatif terhadap kondisi ketidakpastian," jelasnya.

Sebagai informasi, belanja negara dalam RAPBN 2022 direncanakan sebesar Rp 2.708,7 triliun. Angka itu meliputi, belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp1.938,3 triliun serta Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebesar Rp 770,4 triliun.

Selanjutnya: Pemerintah targetkan pertumbuhan ekonomi 2022 5%-5,5%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×