kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Ini dia langkah-langkah BI untuk mendukung pertumbuhan ekonomi


Kamis, 17 September 2020 / 20:09 WIB
Ini dia langkah-langkah BI untuk mendukung pertumbuhan ekonomi
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah mengeluarkan sejumlah jurus kebijakan moneter dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi, terutama di era wabah corona (Covid-19) ini.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, bauran kebijakan yang terus dilakukan, hampir semuanya diarahkan bersama dengan kebijakan fiskal dari pemerintah.

“Kami bersama, bersinergi, dan berkoordinasi dengan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dalam rangka pemulihan ekonomi nasional dari pengaruh Covid-19,” ujar Perry, Kamis (17/9).

Perry pun menjabarkan beberapa kebijakan moneter yang diguyurkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: BI sebut ekonomi Indonesia mulai membaik

Pertama, kebijakan suku bunga acuan. Kamis (17/9), BI mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI. Dari hasil RDG tersebut, BI memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 4,00%. Suku bunga acuan ini bahkan terendah sejak tahun 2016 dengan harapan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kedua, stabilisasi nilai tukar. Meski dalam beberapa saat terakhir rupiah masih terombang-ambing, tetapi BI meyakinkan kalau akan terus ada dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah ke depannya.

“Kalau rupiah stabil, kondisi perekonomian juga akan kondusif, dan ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Ketiga, ekspansi moneter dengan quantitative easing (QE). Hingga saat ini, BI telah mengguyur likuidtas sejumlah Rp 662,1 triliun untuk memastikan likuiditas di perbankan lebih dari cukup untuk mendorong pemulihan nasional.

Keempat, relaksasi kebijakan makroprudensial dalam bentuk penurunan uang muka kredit kenadaraan bermotor berwawasan lingkungan, kredit properti berwawasan lingkungan, juga kendaraan bermotor dan properti konvensional.

Kelima, BI juga telah melonggarkan peraturan tentang rasio intermediasi makroprudential (RIM_ dan mendorong pemulihan ekonomi lewat digitalisasi sistem pembayaran sehingga bisa mendukung percepatan penyaluran bantuan sosial (bansos), moda transportasi, serta pengembangan digitalisasi UMKM.

Baca Juga: Pemerintah Indonesia perlu waspada, ketidakpastian global masih tinggi



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×