kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pemerintah Indonesia perlu waspada, ketidakpastian global masih tinggi


Kamis, 17 September 2020 / 16:32 WIB
Pemerintah Indonesia perlu waspada, ketidakpastian global masih tinggi
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur BI di Jakarta, Kamis (17/9/2020).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melihat kalau kondisi pasar keuangan global masih diliputi ketidakpastian yang masih tinggi, karena itu pemerintah Indonesia perlu wasapada. Kondis ini disebabkan oleh beberapa sentimen negatif.

Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan, sentimen negatif tersebut seperti isu geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dan China, ketegangan antara China dengan India, termasuk drama Brexit di Inggris.

Perry mengingatkan kalau Indonesia perlu waspada. Pasalnya, perkembangan ini berpengaruh terhadap menurunnya aliran modal ke negara berkembang, kecuali China.

“Sehingga ini akan berdampak pada berlanjutnya tekanan terhadap mata uang di berbagai negara tersebut, termasuk Indonesia,” kata Perry, Kamis (17/9).

Baca Juga: BI: Perekonomian global mulai tunjukkan sinyal membaik

Kabar baiknya, bank sentral telah melihat kalau perekonomian global saat ini sudah mulai membaik. Perbaikan perekonomian global didorong oleh perbaikan pertumbuhan ekonomi di China dan Amerika Serikat (AS).

“Perkembangan positif di China dan AS sejalan dengan melandainya penyebaran Covid-19 yang mendorong meningkatnya mobilitas masyarakat global ke level ekuilibrium normal baru,” jelasnya.

Perry menambahkan, kalau pemulihan dua negara adidaya tersebut juga disebabkan oleh dampak positif dari stimulus baik moneter maupun fiskal yang cukup besar.

Selain itu, Perry juga melihat kalau perbaikan ekonomi global juga didorong oleh sejumlah indikator dini pada Agustus 2020 yang menunjukkan prospek positif, seperti peningkatan mobilitas, ekspansi PMI manufaktur dan jasa di China dan AS, serta naiknya indikator konsumsi.

Baca Juga: Soal rencana revisi UU BI, begini komentar Gubernur BI

Perbaikan perekonomian global ini berpotensi mendorong peningkatan volume perdagangan dunia dan harga komoditas global di semester II-2020 sehingga memberi angin segar pada prospek ekspor negara-negara.

“Ada peningkatan ekspor di berbagai negara dan indeks kontainer logistik global, mengindikasikan perbaikan aktivitas perdagangan dunia pada kuartal III-2020,” tandasnya.

Selanjutnya: Burden sharing, BI sudah beli SBN sebesar Rp 99,08 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×