Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengusaha generasi kedua dan ketiga berkesempatan untuk berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo membahas soal ekonomi nasional. Tapi terlepas hal itu, para pengusaha ini setidaknya menyambut baik niat dari Presiden.
Salah satunya dikatakan, Garibaldi Thohir pemilik perusahaan batubara Adaro. Pria yang kerap disapa Boy Thohir ini mengungkapkan rasa senang dan bangga karena generasi kedua dan ketiga ini bisa diajak lebih dekat dengan Presiden untuk membahas persoalan ekonomi terkini.
“Yang lebih penting seneng dan bangga ini kan second dan third generation, saya bisa merasakan meski kita bersaing satu sama lain tapi kita kompak. Saya mungkin lebih agak sedikit katakanlah 4-5 tahun lebih tua dari yang lain tapi saya rasa kebesamaannya ada. Itu ada sinyal bagus,” ungkap dia saat ditemui usai pertemuan di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (27/8).
Bahkan, Boy menganggap pertemuan ini merupakan ajang silaturahmi. “Karena kalau sama bapak-bapak semua kan sudah kenal semua, bagus sekali,” katanya.
Meski silaturahmi, menurut Boy, Presiden Joko Widodo juga memaparkan update perkenomian nasional yang dijaga sedemikian rupa dan dikelola secara prudent, seperti perang dagang dan ekonomi Turki memang harus diatasi bersama.
Sehingga tak dipungkiri, lanjut dia, pertemuan ini bisa meningkatkan level kepercayaan diri pengusaha generasi kedua dan ketiga dalam menjalankan usahanya. “Ya ini saya bilang istilahnya yang begini muda-muda dipanggil dan diikutsertakqn karena confident level kita beda,” jelas Boy.
Dengan kata lain, Presiden Jokowi memotivasi pengusaha generasi kedua dan ketiga ini agar percaya bahwa Indonesia itu bisa hebat dan maju jika semuanya berkomitmen.
Selain Boy Thohir, Axton Salim dari Salim Group juga menyampaikan, Presiden menginginkan investasi yang dilakukan ini ada di Indonesia. Apalagi saat ini dirinya mulai investasi di bidang startup.
“Jadi bagaimana mengembangkan ekonomi di Indonesia, jadi kalau kita investasi ya investasinya di Indonesia, dan Presiden sangat open sekali untuk masukannya,” terang dia.
Sementara, Martin Hartono dari PT Djarum juga mengungkapkan, pertemuan dengan Presiden berjalan dengan santai. “Tadi cuma ngobrol-ngobrol saja,” katanya. Pertemuan tersebut berlangsung selama hampir tiga jam.
Bahkan, Martin mengaku sempat disuguhkan makanan oleh Presiden. “Biasa lah masakan Indonesia,” tutupnya.
Sekadar tahu saja, Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Ahmad Erani Yustika memaparkan pemilihan pertemuan generasi kedua dan ketiga ini bukanlah pemilihan dari Presiden Jokowi.
Melainkan putusan dari pengurus Kamar Dagang Indonesia (Kadin). Diharapkan, generasi ini diperkirakan mungkin lima tahun ke depan mereka akan memegang keputusan tertinggi di masing-masing perusahaannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News