kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

Ini Antisipasi Kementan Hadapi Cuaca Ekstrem El-Nino


Kamis, 04 Mei 2023 / 18:43 WIB
Ini Antisipasi Kementan Hadapi Cuaca Ekstrem El-Nino
ILUSTRASI. Indonesia diproyeksi mengalami El-Nino di tahun 2023


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cuaca ekstrem El-Nino atau kemarau panjang diprediksi akan terjadi di Indonesia pada tahun ini.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) sudah menyiapkan berbagai antisipasi dalam menghadapi badai El-Nino tersebut.

"Menghadapi musim kering ekstrem atau El-Nino, saya meminta jajaran Kementerian Pertanian berada di lapangan membantu para petani yang kesulitan, saya juga meminta persiapan dari semua daerah di seluruh Indonesia," ungkap Mentan dalam keterangannya, Kamis (4/5).

Pertama, Kementan menyiapkan program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) untuk mengurangi dampak kerugian dari gagal panen.

Kedua, mengerahkan gerakan mitigasi El-Nino melalui penggunaan pompa air di wilayah-wilayah rentan kekeringan serta mendorong percepatan tanam dengan menggunakan varirtas tahan kering, mekanisasi seperti penggunaan traktor roda 4 dan traktor roda 2.

Baca Juga: Tak Cuma CPP, Petani Usulkan Ada Cadangan Pangan Daerah dan Masyarakat

Ketiga, Kementan tahun ini juga akan mengalokasikan embun sebanyak 500 unit, perpompaan 629 unit, perpipaan 250 unit dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) 3.213 unit.

"Dan seperti yang selalu saya sampaikan bahwa sintesa dalam menghadapi el-nino itu adalah membuat kelembagaan yang kuat dan bernilai ekonomi. Termasuk di dalamnya menyiapkan teknologi dan mekanisasi," tutur Mentan.

Selain itu, kata Mentan, para petani juga bisa menggunakan akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian sebagai permodalan utama dalam meningkatkan produktivitas budidaya. Menurutnya, petani bisa memperbaiki lahan kering dengan membeli Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) maupun mesin pencacah untuk panen.

"Kita harus memperkokoh kekuatan SDM kita melalui KUR. Kemudian memperkokoh produksi kita dengan benih unggul dan pengembangan pupuk organik," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×