Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cuaca ekstrem El-Nino atau kemarau panjang diprediksi akan terjadi di Indonesia pada tahun ini.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) sudah menyiapkan berbagai antisipasi dalam menghadapi badai El-Nino tersebut.
"Menghadapi musim kering ekstrem atau El-Nino, saya meminta jajaran Kementerian Pertanian berada di lapangan membantu para petani yang kesulitan, saya juga meminta persiapan dari semua daerah di seluruh Indonesia," ungkap Mentan dalam keterangannya, Kamis (4/5).
Pertama, Kementan menyiapkan program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) untuk mengurangi dampak kerugian dari gagal panen.
Kedua, mengerahkan gerakan mitigasi El-Nino melalui penggunaan pompa air di wilayah-wilayah rentan kekeringan serta mendorong percepatan tanam dengan menggunakan varirtas tahan kering, mekanisasi seperti penggunaan traktor roda 4 dan traktor roda 2.
Baca Juga: Tak Cuma CPP, Petani Usulkan Ada Cadangan Pangan Daerah dan Masyarakat
Ketiga, Kementan tahun ini juga akan mengalokasikan embun sebanyak 500 unit, perpompaan 629 unit, perpipaan 250 unit dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) 3.213 unit.
"Dan seperti yang selalu saya sampaikan bahwa sintesa dalam menghadapi el-nino itu adalah membuat kelembagaan yang kuat dan bernilai ekonomi. Termasuk di dalamnya menyiapkan teknologi dan mekanisasi," tutur Mentan.
Selain itu, kata Mentan, para petani juga bisa menggunakan akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian sebagai permodalan utama dalam meningkatkan produktivitas budidaya. Menurutnya, petani bisa memperbaiki lahan kering dengan membeli Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) maupun mesin pencacah untuk panen.
"Kita harus memperkokoh kekuatan SDM kita melalui KUR. Kemudian memperkokoh produksi kita dengan benih unggul dan pengembangan pupuk organik," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News