kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ini analisa Bank UOB atas ekonomi RI 2017


Rabu, 16 November 2016 / 15:17 WIB
Ini analisa Bank UOB atas ekonomi RI 2017


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. PT Bank UOB Indonesia memperkirakan ekonomi Indonesia tahun 2017 bisa tumbuh 5,2%, dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi di tahun ini sebesar 5%.

Presiden Direktur UOB Indonesia Kevin Lam mengatakan, paket kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan pemerintah hingga saat ini yang bertujuan untuk menggaet investasi akan membantu pemerintah dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.

"Beberapa proyek pembangunan infrastruktur dan paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah akan membantu pemerataan ekonomi dan pertumbuhan pendapatan secara nasional. Pembangunan tersebut juga menciptakan Iapangan kerja yang memberikan kontribusi dalam memperkuat konsumsi rumah tangga," kata Kevin, Rabu (16/11).

Lebih lanjut menurutnya, kerja keras pemerintah untuk meningkatkan minat investasi dari investor dalam negeri maupun asing telah memberikan hasil. Menurut survei berjudul UOB Asian Enterprise Survey 2016, hampir seperempat perusahaan-perusahaan Asia yang disurvei memilih Indonesia sebagai tujuan ekspansi mereka dalam kurun waktu tiga hingga lima tahun ke depan.

Tak hanya itu, pihaknya juga melihat bertambahnya perusahaan-perusahaan Asia dan multinasional lainnya di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Perusahaan-perusahaan tersebut bergerak di sektor agrikultur, konstruksi atau alat berat, produk konsumen, logistik dan transportasi, pertambangan, teknologi, dan perdagangan.

Ekonom Senior UOB Group Suan Teck Kin juga mengatakan, bakal ada gejolak di pasar keuangan global dan Indonesia sebagai pengaruh dari antisipasi pasar terhadap kebijakan yang akan diambil oleh presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Donald Trump.

Namun, Teck Kin percaya, Trump akan meneruskan tradisi pendekatan pragmatis Amerika dalam menjalin kerjasama di bidang perdagangan dan investasi dengan negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia.

"Sebab, Asia Tenggara dengan perkembangan ekonomi yang pesat dan pertumbuhan demokrasi, menjadikannya sebagai kawasan yang menarik dibandingkan kawasan-kawasan lain yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang lemah," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×